Bicara topik yang pro dan kontra memang tak berkesudahan. Dan selalu ada semangat dalam setiap situasi yang kita pilih atau bahkan dipilihkan untuk kita. Tantangannya berbeda-beda, dan solusinya pun sesuai kemampuan masing-masing individu.
Bagiku setelah menikah, memiliki anak dan menjadi Ibu yang nota bene adalah seorang pekerja merupakan sebuah tantangan yang aku ciptakan dan harus aku hadapi sendiri juga. Awal memiliki anak dan selama masa cuti melahirkan adalah masa yang membahagiakan, makhluk kecil itu mampu menyedot semua perhatianku, dan sampailah aku pada akhir masa cuti, sebuah dilema muncul "apakah aku harus meninggalkan makhluk yang mungil ini?", "jahatkah aku bila mengambil keputusan untuk tetap bekerja?", atau menjadi ibu rumah tangga akan menjadi solusi atau justru masalah baru akan hadir ?". Batinku bergejolak, sebuah ragu hadir di hati, ingin mendampingi anak selama 24 jam adalah impianku, namun realita berkata lain bahwa bekerja adalah wujud komitmen untuk membantu suami dalam mengarungi rumah tangga kami.
Akupun mengajarkan anak2 untuk tersenyum dikala menghadapi tantangan |
Akhirnya akupun memilih untuk bekerja kembali, linangan air mata setiap kali berangkat kerja, senyuman yang ku paksa hadir untuk melepas anakku, dan akhirnya aku menyerah karena aku selalu merindu harum tubuhnya, merindu suara lucunya. Akupun mengajukan cuti khusus, selama 3 bulan aku bisa menemani anak ku selama 24 jam, dan seperti dugaan ku sebuah masalah baru muncul, aku merasa jenuh dan lelah. Sebelumnya aku memang lelah tetapi selalu ada energi baru setiap aku menatap mata anak ku, dulu meski air mata berlinang namun dalam perjalanan aku tetap mampu tersenyum melihat poto atau rekaman anak ku. Kini setelah menjadi ibu rumah tangga, setelah aku bersama anak ku selama 24 jam, entah mengapa aku merasa lelah, mendadak aku butuh ruang dan waktu untuk diriku, entah kemana rindu itu ?
Ternyata menjadi seorang ibu rumah tangga tak mampu membahagiakan ku, menjadi ibu pekerja pun tak sepenuhnya membahagiakan, akan tetapi hidup adalah tantangan dan terkadang hanya butuh senyuman untuk menghadapinya, SMilein Aja ! Aku sudah berada di dua posisi yang diinginkan semua perempuan, dan saatnya aku memilih, menghadapi setiap tantangan dengan senyuman. Pada akhirnya aku memilih untuk kembali bekerja, dan akupun mendapatkan apa yang aku inginkan, ternyata untuk bisa menghadapi sebuah tantangan hanya butuh penerimaan, aku menerima keadaanku dan mulai menikmatinya.
Bekerja meninggalkan anak tidak membuat aku menjauh dari anak. Aku selalu berusaha dengan berbagai cara sesuai kemampuanku untuk bisa dekat dengan anak-anak. Memaksimalkan sedikit waktu yang ku miliki dengan anak-anak, secaoek apapun aku akan bermain bersama dengan mereka sebelum kami tidur, bercerita dalam suasana kamar yang gelap untuk membuat tawa mereka, bersama bermain busa sabun di pagi hari adalah momen yang mereka nantikan, ah ternyata semuanya berjalan dengan baik, tak ada yang menakutkan ketika kita menjalankan tantangan dengan senyuman. Setiap hari anak-anak aku titip di daycare, ada saja yang komentar bahwa itu bukan pilihan yang tepat, tapi SMilein Aja, toh yang menjalankan adalah kita dan kita tahu bahwa keputusan apapun itu adalah yang terbaik bagi kita. Lalu ketika aku meninggalkan anak dengan segala kebutuhannya pun selalu ada komentar "lu gak capek? Bangun pagi hanya untuk memasak bekal yang belum tentu anak lu memakan nya ?, SMilein Aja, karena dalam setiap tetes keringat ketika memasak itu ada titipan rindu untuk buah hatiku. Pun begitu bagi ibu yang memilih stay di rumah, SMilein Aja kalau ada yang komentar "sayang sekolah tinggi tapi hanya di rumah", sekali lagi kitalah yang paling tahu dan paham kebaikan untuk diri kita dan orang yang kita sayangi.
Tantangan yang terberat sebagai ibu pekerja adalah instruksi untuk turun ke lapangan, aku bekerja di perkebunan dan selalu harus cek lapangan. Lokasi dinas ku di Meulaboh, kebayangkan aku harus meninggalkan kedua buah hatiku. Tapi ada SMiLe yang mengajarkan ku bahwa masalah itu hanya perlu dihadapi dengan senyuman, memang benar kalau kita mampu tersenyum maka semua masalah justru terlihat sebagai hikmah. Contohnya ya perjalanan dinas ini, karena dihadapi dengan senyuman maka aku bisa menikmatinya, biasanya kalau sedang tidak dinas aku akan bangun jam 3 pagi untuk memasak, menyiapkan rumah dan anak-anak. Bila sedang dinas begini tuhan memberi caranya yang indah, aku dinas di Meulaboh yang jadwal sholat shubuhnya saja jam 05.10 wib, akhirnya aku bisa juga merasakan bangun pagi di jam 5, berangkat ke kantor hanya berjalan kaki dengan jarak tempuh 3 menit, ah nikmat tuhan mana lagi yang kau dustakan? So kalau kamu ada tantangan hadapi dengan senyuman, SMiLein Aja !
Apapun pilihan kita selalu ada yang suka dan dan gak suka, hidup itu adalah tantangan, menjalani sesuatu yang pasti itu akan lebih nikmat bila kita tahu ada yang melindungi kita, Tuhan pasti bersama kita yang menjalani tantangan dengan senyuman dan jangan lupa sebagai manusia memiliki asuransi juga sebuah usaha untuk melindungi diri dan orang tersayang kita. Sinarmas MSIG Life Insurance (SMILe) siap mendampingi setiap tantangan dalam hidup anda dengan senyuman.
Ikuti tips ini untuk bisa tersenyum ya moms :
- Hadapi tantangan dalam hidup dengan senyuman, SMILeinAja! Dan tanamkan kebiasaan baik ini sejaka anak keci. Contohnya Kanda selalu ada masa dimana dia takut menghadapi suasana baru, maka aku selalu mengajaknya tersenyum untuk menghadapi ketakutannya, yah karena masalah itu bukan hanya milik si dewasa, anakpun merasakan yang sama
- Yakin pada setiap keputusan yang diambil
- Tutup kuping dari suara yang tak perlu di dengar
- Selalu berpikiran baik
- Berikan perlindungan terbaik bagi orang tersayang, asuransi adalah salah satu cara yang membuat aku bisa tenang menjalani segala tantangan
- Berikan cinta anda sepenuhnya bagi keluarga
So ibu pekerja ? Ibu rumah tangga ? SMilein Aja karena kita layak tersenyum untuk semua kondisi kita.
6 Komentar
I feel u mba sbg ibu bekerja yg sdh pny anak rasanya emang duh berat bgr ninggalin buah hati tp aku sll yakin akan ada pelangi dibalik semauany. Dan aku setujua untuk Smile-in aja kita jd sehat jasmani n rohani untuk bisa selesein peranan ini
BalasHapusPekerjaan paling mulia dan berat sedunia ... Jadi ibu RT! Salut! Tetap semangaaaaat & smilein aja ;)
BalasHapusAku salut sama ibu bekerja yang mampu membagi hati, waktu dan pikiran untuk anak dan keluarga serta untuk pekerjaan
BalasHapusbersyukur aja ya mbak untuk semuanya baik jadi ibu pekerja atau ibu rumah tangga.dua2nya bagus
BalasHapusSalut untukmu emakkkk. Sukses selalu yaa makk
BalasHapusalhamdulillaaah, tulisannya Uli selalu menyentuh relung hati. Semangat yaaa
BalasHapusKomen ya biar aku tahu kamu mampir