I am a blogger,
Begitulah kiranya, semula enggak peduli banget sama yang namanya blog , cukup puas bisa menulis suara hati di situs keroyokan, selain gratis enggak usah mikirin traffict juga. Tapi pada akhirnya ketika melihat teman-teman yang bisa menghasilkan pundi-pundi dari tulisan kok ya kepengen, sampe disana belum berniat juga sih, sampai ada desakan dari orang-orang yang ingin mengajak ku tapi terkendala dengan blog ku yang masih nebeng situs gratisan, akhirnya november 2016 jadilah blog ini.
Pada akhirnya aku mulai rajin cari job dari tulisan dan salah satu caranya aku masuk ke banyak komunitas, ya karena dari sanalah banyak infonya. Sebagai anak bawang tentu enggak mudah, daftar kesana sini ternyata belum ke pilih, sampai akhirnya aku berpikir harus memperbanyak tulisan di blog terlebih dahulu. Perlahan namun pasti akhirnya sedikit punya angka di DA dan PA dan akhirnya job pun mampir ke blog ku.
Semula aku merasa bahwa menghasilkan rupiah dari tulisan itu hanya kesenangan lalu aku tak pernah mempermasalahkan rate card. Seberapa ajalah wong namanya hobi yang menghasilkan toh? Sering pula aku membawa anak-anak serta dalam perjalanan menghadiri sebuah event job menulis. Fee 300 ribu dan ongkos operasional lebih 600 ribu, tekor ? Enggak juga sih yang penting aku dan anak-anak bisa barengan. Aku selalu berpikir kapan lagi bisa menikmati kebersamaan, apa perlunya menyisihkan uang lebihan yang di peroleh dari hobi menulis ? Lalu agak terpelongo mendapati teman-teman yang punya hobi menulis tapi bisa mengumpulkan fee nya, yah pepatah lama sedikit demi sedikit lama-lama menjadi bukit. Akhirnya akupun mulai memisahkan pendapatan dari hobi menulis dan alhamdulillah bisa juga merasakan rekening gendut hehe dan sekarang sudah habis pula haha.
Semula aku berpikir ingin melepas pekerjaan yang sedang aku jalani, namun belakangan menjadi urung karena fee dari hobi menulis ini ternyata sangat misterius sekali. Hanya ada beberapa yang on schedule , ada yang molor sehari dua hari tapi tetap saja bagiku menunggu itu lelah. Jadi lebih baik aku dijanjikan sekian lama daripada harus menunggu jadwal yang tak pasti. Apes nya aku malah dibuat trauma, ketika aku pernah bertanya secara personal dan kemudian di beri cap. Oh maiii.. nanya bukan di status, nanya personal loh ya dan itupun karena aku anggap dekat. Rasanya jadi sedih, memang aku bukan seleb yang setiap pekerjaan itu bisa aku baca dengan detail karena ada yang bacain atau si pemberi menelpon dengan penjelasan detail nya, seringnya pengen enggak gangguin orang dengan pertanyaan sepele, namun kadang merasa ah enggak apa-apa kali kalo aku nanya, nanya nya pun sesopan mungkin.
Alhasil sejak saat itu aku memilih ya sudah kalau ada job, baca detail, enggak usah nanya-nanya. Cuman pernah akhirnya aku bertanya juga karena tak kunjung tiba, alhamdulillah kali ini di sambut oleh orang berbeda dengan cara yang berbeda pula. Kemudian pernah sama orang yang sama, enggak beneran enggak mau nanya, eh tapi gimana dong? Akhirnya nekad nanya, syukur nya memang keselip, memang terlewatkan "ahh untung lah" kalo enggak pasti aku dicap lagi hehe.
Terkadang ada juga perasaan jenuh, karena menulis bukan lagi tentang kesukaan melainkan kewajiban, tapi mengingat memang aku butuh maka selalu ada semangat untuk menyelesaikannya.
Terima kasih untuk komunitas yang sudah memberikan berbagai kesempatan bagi ku, dan paling suka dengan komunitas yang bisa kasih job online saja, enggak usah hadir ke event hehe, maunya sih begitu ya haha.
Tulisan curhat di tahun baru ku yeaayy !
Begitulah kiranya, semula enggak peduli banget sama yang namanya blog , cukup puas bisa menulis suara hati di situs keroyokan, selain gratis enggak usah mikirin traffict juga. Tapi pada akhirnya ketika melihat teman-teman yang bisa menghasilkan pundi-pundi dari tulisan kok ya kepengen, sampe disana belum berniat juga sih, sampai ada desakan dari orang-orang yang ingin mengajak ku tapi terkendala dengan blog ku yang masih nebeng situs gratisan, akhirnya november 2016 jadilah blog ini.
Pada akhirnya aku mulai rajin cari job dari tulisan dan salah satu caranya aku masuk ke banyak komunitas, ya karena dari sanalah banyak infonya. Sebagai anak bawang tentu enggak mudah, daftar kesana sini ternyata belum ke pilih, sampai akhirnya aku berpikir harus memperbanyak tulisan di blog terlebih dahulu. Perlahan namun pasti akhirnya sedikit punya angka di DA dan PA dan akhirnya job pun mampir ke blog ku.
Semula aku merasa bahwa menghasilkan rupiah dari tulisan itu hanya kesenangan lalu aku tak pernah mempermasalahkan rate card. Seberapa ajalah wong namanya hobi yang menghasilkan toh? Sering pula aku membawa anak-anak serta dalam perjalanan menghadiri sebuah event job menulis. Fee 300 ribu dan ongkos operasional lebih 600 ribu, tekor ? Enggak juga sih yang penting aku dan anak-anak bisa barengan. Aku selalu berpikir kapan lagi bisa menikmati kebersamaan, apa perlunya menyisihkan uang lebihan yang di peroleh dari hobi menulis ? Lalu agak terpelongo mendapati teman-teman yang punya hobi menulis tapi bisa mengumpulkan fee nya, yah pepatah lama sedikit demi sedikit lama-lama menjadi bukit. Akhirnya akupun mulai memisahkan pendapatan dari hobi menulis dan alhamdulillah bisa juga merasakan rekening gendut hehe dan sekarang sudah habis pula haha.
Semula aku berpikir ingin melepas pekerjaan yang sedang aku jalani, namun belakangan menjadi urung karena fee dari hobi menulis ini ternyata sangat misterius sekali. Hanya ada beberapa yang on schedule , ada yang molor sehari dua hari tapi tetap saja bagiku menunggu itu lelah. Jadi lebih baik aku dijanjikan sekian lama daripada harus menunggu jadwal yang tak pasti. Apes nya aku malah dibuat trauma, ketika aku pernah bertanya secara personal dan kemudian di beri cap. Oh maiii.. nanya bukan di status, nanya personal loh ya dan itupun karena aku anggap dekat. Rasanya jadi sedih, memang aku bukan seleb yang setiap pekerjaan itu bisa aku baca dengan detail karena ada yang bacain atau si pemberi menelpon dengan penjelasan detail nya, seringnya pengen enggak gangguin orang dengan pertanyaan sepele, namun kadang merasa ah enggak apa-apa kali kalo aku nanya, nanya nya pun sesopan mungkin.
Alhasil sejak saat itu aku memilih ya sudah kalau ada job, baca detail, enggak usah nanya-nanya. Cuman pernah akhirnya aku bertanya juga karena tak kunjung tiba, alhamdulillah kali ini di sambut oleh orang berbeda dengan cara yang berbeda pula. Kemudian pernah sama orang yang sama, enggak beneran enggak mau nanya, eh tapi gimana dong? Akhirnya nekad nanya, syukur nya memang keselip, memang terlewatkan "ahh untung lah" kalo enggak pasti aku dicap lagi hehe.
Terkadang ada juga perasaan jenuh, karena menulis bukan lagi tentang kesukaan melainkan kewajiban, tapi mengingat memang aku butuh maka selalu ada semangat untuk menyelesaikannya.
Terima kasih untuk komunitas yang sudah memberikan berbagai kesempatan bagi ku, dan paling suka dengan komunitas yang bisa kasih job online saja, enggak usah hadir ke event hehe, maunya sih begitu ya haha.
Tulisan curhat di tahun baru ku yeaayy !
2 Komentar
Kadang pingin juga hadir ke even. Tapi sementara kunikmati saja hasil dari ngeblog. Yang penting masih mau nulis.
BalasHapus#tapi elum nulis tiap hari. Huhuhu
tetap semangaatt'
HapusKomen ya biar aku tahu kamu mampir