Aku memanggil Ibu dengan sebutan Mamak, sebenarnya saudara
ku yang lain memanggil Mama, tapi bagi ku memanggil Mamak rasanya jauh lebih
manja.
Mamak adalah anak bungsu, hanya lulusan SMA, dan menikah dengan
seorang pria berdarah Batak yang bekerja sebagai agen asuransi. Sejak aku punya
memori, maka sosok mamak itu sudah tergambar sebagai sosok Ibu yang hebat.
Sebagai anak bungsu tak membuatnya manja, semua urusan rumah tangga di handle
beliau. Ada enam orang anak dengan enam watak yang berbeda namun di mata kami
semua mamak mampu memberikan apa yang menjadi kebutuhan kami.
Trying to be The Best Mom and Wife |
Kini akupun telah menjadi Ibu dari dua orang balita. Semua
anak perempuan yang sudah menikah aku yakin akan memiliki rasa cinta yang semakin besar kepada Ibu nya. So lucky me karena bisa merasakan perjuangan seorang Ibu.
Aku adalah Ibu yang bekerja, sangat sedikit waktu yang bisa
aku habiskan bersama anak-anak. Karena itu aku ingin menghadirkan jiwa ku buat
keduanya selama 24 jam, caranya ? Sudah banyak tips yang aku tuliskan di blog ku
dan beberapa di instagram. Respon kebanyakan orang adalah “gila lu li apa
enggak capek bangun jam tiga pagi setiap hari?”. Andai aku jawab enggak capek
tentu mustahil, karena aku pun manusia yang punya rasa lelah, namun dibalik
semua kekuatan semangat yang aku punya saat ini adalah karena Mamak ku.
My superwow Mamak |
Mamak mengajarkan ku untuk tak mengeluh, aku ingat betul
ketika itu mamak harus menimba air dari sumur, mengisi penuh ember-ember lalu
mencuci baju kami dengan kedua tangannya, memastikan perasan air di baju sudah
sempurna sehingga semua cucian bisa kering ketika kami tidur siang dan lalu
ketika aku membuka mata di sore hari, ku dapati mamak sedang menyetrika. Setelah
sholat maghrib carilah mamak di dapur, wajahnya tersenyum menyapa ku sementara
tangannya sedang mengupas bawang, atau terkadang sedang menggiling cabai untuk
persiapan memasak besok pagi.
Memori itu tersimpan sangat baik di kepalaku dan akhirnya
menjadi sumber kekuatanku ketika aku harus menghadapi situasi yang sama.
Penghasilan ku dan suami belum bisa ada lebihnya untuk mengupah seorang Asisten
Rumah Tangga sehingga pekerjaan rumah tangga kami kerjakan secara bersama-sama.
Di awal pernikahan masih terasa santai, namun begitu memiliki anak aku harus
atur strategi. Kedua anakku stay di daycare setiap hari, bukan daycare
berkelas, ini hanya penitipan anak sederhana saja. Karena itu aku ingin kedua
anakku mengetahui bahwa aku begitu mencintai mereka, aku tak akan membiarkan
komplain dari mereka “mami sih nitipin aku”, “mami sih enggak pernah mandiin
aku”, atau komplain lainnya. Untuk itu aku berusaha maksimal, sengaja bangun
dari jam tiga pagi untuk bisa memasakkan bekal anak-anak dan suami, karena
lewat makanan itu aku ingin mereka merasakan hadir ku. Setelahnya aku akan
menyiapkan pakaian terbaik buat keduanya, membangunkan dan kemudian memandikan
mereka. Rasanya hanya kedua anakku yang tiba di penitipan dengan badan yang
sudah wangi, yup! Aku ingin mereka percaya diri bahwa setiap pagi Ibunya
memandikan mereka. Jam delapan pagi aku biasanya mendapat laporan bahwa
anak-anak makan dengan lahap, senang mendengarnya dan harapan ku mereka
merasakan kehadiran ku lewat masakan ku. Setiap hari terlalui dengan aktivitas
serupa, bangun jam tiga pagi, berangkat jam enam dan tiba di rumah jam 7 malam.
Senyuman kedua anak-anak di depan pintu “mami aku suka masakan mami, mami aku
suka baju ini”, rasanya membuat aku bertenaga kembali.
Ketika teman memuji ku sebagai super mommy, maka aku bilang “bukan
aku yang hebat tapi mamak ku”. Aku hidup sudah di zaman teknologi canggih, masak
nasi tinggal klik, mencuci tinggal tekan tombol, mau mandi tinggal nyala kan
kran air, hidup ku penuh kemudahan sementara mamak dulu ? Kalau hari ini aku menjadi
super mommy di mata teman-teman ku tentu itu berkat mamak. Mamak selalu
mengajarkan untuk memaksimalkan segala kemampuan ku, terima kasih mamak karena
mu aku bisa menjadi Super Mommy !
35 Komentar
Kamu bangun jam 3, Kak?
BalasHapusDuh, hebat banget.
mamak ku yg lebih hebat hehe
HapusSuper Mommy and super wife ya mbak... semangat menjadi ibu inspiratif mbak...
BalasHapusinshaallah aamiin
Hapusdan aku selalu takjub sama mamak-makam di muka bumi ini yang sepertinya selalu punya tenaga extra
BalasHapustrus? mau jd mamak2 hehe
Hapusmantap mba uli...anak yg berbakti pasti diteladani oleh semua orang.
BalasHapusmamak yg hebat lit bisa mengajarkan demikian
HapusBaca tulisan ini trus jadi menganalisis hubungan ibu-anak di sekitarku termasuk aku sendiri dan jadi bisa ambil kesimpulan kalau ibu adalah sebenar-benarnya contoh buat anak khususnya anak perempuan.
BalasHapusyg benci dgn ibunya pun biasanya hadir menyerupai ibu nya hehe
HapusSubhanalloh, aku ingin bangun jam 3 pagi masya Alloh ... Msh belum bisa konsisten Hihi...
BalasHapusayooo kalo sudah biasa akan mudah
HapusAduh...jadi inget almarhum Ibu ku. Ternyata ibu2 kita zaman Dulu luar biasa ya mom.
BalasHapusiya mbak, hebat ya mereka
HapusKeren mak Uli. aq juga ibu bekerja, n merasakan hal yang sama. Sebelum berangkat kerja masak dulu untuk anak2.
BalasHapuskarena ibu kita demikian ya mbak hehe
HapusIya, Uli, aku pun kagum dengan tenagamu, beneran anak mamak, kau yaaa
BalasHapusiya mbak, penyemangat aku itu mamak
HapusYa Allah keren banget kak Uli bangun jam 3 pagi ckckck jam segitu aku masih bobok hehe.
BalasHapusmenyesuaikan sikon toh mel hehe
HapusUli, kalau aja semua ibu-ibu muda memiliki sikap dan kesadaran seperti Uli betapa besar perjuangan ibu kita dulu, pastilah gak akan ada seorang pun ibu yang harus menekan dadanya terus menahan hati karena merasakan betapa anak(anak2)nya selalu memperdagangkan perhatian utk ibunya. Selalu melihat untung rugi merawat dan memedulikan ibunya yg sdh tak berperhasilan di masa rentanya. Bravo utk Uli. You are exactly like all my daughters. I am happy now because of them. Thank you to Allah. #maappanjangbanget.
BalasHapusmashaallah, makasih bunda
HapusWaah luar biasa inspiratif Mamak, Kak Uli. Semoga beliau sehat selalu. Kak Uli pun, sehat selalu biar terus bisa hadir jiwa di hati anak2
BalasHapuskeren mbak bangun jam 3 pagi. saya sendiri masih berusaha banget nih buat bisa menyiapkan kebutuhan anak sebelum berangkat kerja. tapi para ibu memang sejatinya luar biasa
BalasHapusiya kalo aku mmg terinspirasi dr mamak sih jd ada rasa malu klo ga bs kek beliau, secara peralatan lebih canggih zaman now, dan byk kemudahan menurutku
HapusMamak hebat ��☺ melahirkan mami kanda yaaa.. mamak awet muda jg ya
BalasHapusiya ci, mmg msh muda hehe
HapusDari ibu yang hebat menghasilkan anak yang hebat. Mamak super mom Ulipun sama. Angkat 2 jempol dengan bangun pagi sekali mengurus anak2. Sukses ya Uli, salam hangat untuk keluarga
BalasHapuswow keren Mbak... aq nih dirumah aja malah malas masak :(
BalasHapusayoo semangaat
HapusI feel you, mbak. Aku sadar betul tak sehebat ibuku. Tapi aku akan berusaha.
BalasHapusiya maksimalkan kemampuan kita saja
HapusMami mantaf kali ...
BalasHapusTerimakasih mami
Love you
terima aksih sudah membantu mami
Hapusaaaaah aku sukak banget sama tiap kata yang ditulis di artikel ini.
BalasHapusTerlebih lagi artikel mengenai ibu :')
Komen ya biar aku tahu kamu mampir