Tulisan ini terinspirasi oleh diri sendiri, konyol rasanya namun seketika setelah update di sosmed aku langsung terduduk. Ya Rab gimana ini ? Oh ini bisa jadi membuat orang berpikir yang tak baik, tapi benaran ini terjadi.
Pixabay |
Ceritanya begini, aku punya teman akrab dan aku tahu dia enggak akan pernah memikirkan apa yang sedang terlintas di kepala ku saat ini, aku bisa menjamin hal itu. Rabu kemarin aku izin dari kantor untuk menemani anak ku ke sebuah acara Pekan Olah Raga dan Seni. Biasa lah agenda rutin anak TK dan itu menyenangkan bagi mereka. Lokasinya di Ancol dan aku memang belum pernah membawa anak-anak ke Ancol, jadi aku pikir sekalian saja kami berencana main ke Dunia Fantasi. Untuk biaya ke Ancol ini aku ambil dari dana tabungan anak ku di sekolah. Lalu mendekati hari H pertolongan Allah itu datang melalui seorang teman blogger. "Mami karena aku suka dengan kepolosan anak-anakmu lewat cerita mereka di fesbuk maka aku mau ngasih dua tiket ke Dufan untuk Mami".
Rasanya bahagia banget, pertolongan itu datang pada waktunya, impian membawa kedua anak ku ke Dufan bisa juga terlaksana. Tiket nya ada dua dan tiba-tiba suami juga enggak bisa ikut dikarenakan acara kantor. Alhasil akupun mencoba mencari tahu tiket untuk Kayama dan mashaallah ternyata anak yang tinggi nya dibawah 100 cm FREE alias gratis. Tibalah kami masuk ke Dufan dan saking bahagianya aku pun membagikan ke sosmed kalau aku sedang di Dufan dan setelah posting akupun tersadar bahwa aku berjanji pada seorang teman untuk membayar sesuatu yang aku beli dari nya pada bulan lalu.
Duh! begini lah yang fenomena sosial media, aku tak bisa menahan diri untuk tak narsis, kebahagiaan membuat aku lupa bahwa aku sedang mempunyai kewajiban. Bagaimana kalau temanku merasa aku zalim, bagaimana kalau dia terpaksa tertawa melihat photo ku "yaela lu ke Dufan bisa tapi bayar hutang kagak?" Sungguh aku yakin temanku tak akan berpikir demikian karena nilai yang harus aku bayarkan masih jauh dari jumlah apa yang sudah dia berikan pada ku selama ini. Namun entah mengapa aku menyadari bahwa banyak hal seperti inilah yang terjadi.
Betul aku tak memiliki uang sejumlah kewajibanku, betul aku sedang menikmati liburan. Tapi yang tidak mereka ketahui bahwa aku memang hanya sebatas tinggal menikmati saja, tak ada uang sepeser pun yang aku keluarkan. Aku bisa ke Ancol karena tabungan anak, aku bisa menikmati berbagai wahana juga karena ada pemberian tiket gratis.
Akan susah memang untuk membuat orang yakin, tapi fakta nya demikian. Intinya kawan ? Yup! just like me, ada kalanya memang tak bisa membayar kewajiban tapi di saat bersamaan aku tampak seolah memiliki uang, padahal apa yang aku nikmati hanyalah pemberian seorang teman pula. Memang sebaiknya aku harus menahan diri untuk tak pamer di sosmed tapi ada kalanya rasa bahagia membuatnya lupa atau bahkan aku hanya sekedar ingin menunjukkan kebahagiaan ku kepada teman yang memberi tiket tadi. Kalau ada teman yang berhutang lalu dia tampak sedang ber-uang, ada baiknya segera tanyakan kewajibannya, jangan jadikan bahan untuk semakin menjudge nya. Karena bisa jadi dia pun sama seperti aku saat ini.
Alhamdulillah ketika tulisan ini turun aku sudah membayar kewajibanku karena memang DL nya adalah kemarin dan alhamdulillah ada fee tulisan yang cair, namun aku sempat merasa lemas karena khawatir temanku akan bersedih dan seperti dugaan ku dia bahkan tak ingat aku mempunyai kewajiban padanya karena kemarin satu botol madu seharga dua ratus ribu pun dia berikan padaku sebagai obat kangen katanya. Akupun akan belajar untuk terus berpikir positif, bahwa ketika suatu waktu ada teman yang belum melunasi kewajiban namun dia tampak sedang bahagia maka bisa jadi kebahagiaan itu adalah hadiah dari Allah untuk menyenangkan keruwetan hidupnya.
Emang ada yang hutang sama lu li ? Hehe enggak adalah, karena aku memang tak terbiasa memberikan pinjaman, aku lebih baik memilih memberi bantuan daripada harus membuat teman terbebani dengan hutang dan semakin banyak kasus yang menunjukkan hancur nya sebuah hubungan hanya karena hutang semakin membuat aku bersyukur dengan apa yang aku yakini saat ini.
17 Komentar
Cakep maak. Aku juga kadang punya pikiran gitu --"
BalasHapusIya aku kepikiran dan lgs istighfar memang ssuah banget nahan diri untuk g sosmedan hehe
HapusTapi aku punya pengalaman seperti ini Kak Uli, ada tmn yg berhutang ke aku tp saat ditanyakan eh malah galakan dia trus dia posting dpt ini dpt itu, beli ini,beli itu di sosmed. Aku jadi bete sendiri terus dia selalu nulis status yg pencitraan bgt.
BalasHapusIya ada memang spesies gitu, tp mungkin begitu di publish bisa lgs ditanya dan diingatkan
HapusSoal ke dufan emang harus diunggah, tanda terimakasih utk yg ngasih free ticket
BalasHapusSesudah itu, ....kita emang ga bisa menduga isi kepala orang.
������
Iya bun, makanya kdg kita ga bs menguasai pikiran org, tp kalo kita bs memikirkan mungkin bs saling menjaga hati
HapusApa yg ka uli tulis kok ya klop sama apa yang sedang kupikirkan akhir-akhir ini, untuk tidak mudah menjudge orang lain.
BalasHapusKarena sesuatu terjadi karena sebuah alasan, sebagian prasangka aja udah dosa ya mendingan emang tanya langsung yg bersangkutan ya biar nda menduga2 hehe.
Aah thanks ka uli udah di ingetin yes :)
sama2 non
HapusIya juga ya, Mak. Hahaha. Aku berlagak oernah ngutangin orang. Padahal aku yang hobi utang sama orang. Hihi.
BalasHapushehe nah jadi bisa dikasih link ke yg dihutangin nih hahha
HapusBener2 banget Mak, aku suka ikut kesel Sama orang yang punya hutang, tapi masih sering foto existing Di mall, belanja dan macem2 deh, bikin dongkol hati. Apalagi klo ditagih, galakan dia
BalasHapuseh tapi ad abaiknya langsung ditanyakan aja, sapa tau kek kisah ku ini
HapusMemang ada baiknya tanya ya Mbak karena yang terjadi sebenarnya tidak seperti yang disangkakan.
BalasHapusiya daripada membuat sedih ehhe
HapusNoted mak...jln2 mungkin krn gratisan ya apalagi yg namanya blogger traveler
BalasHapusBanyak yang seperti itu pamer jalan jalan, makan enak tapi lupa bahwa dia punya hutang. tapi tidak semua menyadarinya langsung bayar,
BalasHapusTernyata virus ini dah menyebar kemana mana, tak kira cuma aku saja yang punya teman ga mau bayar hutang tapi pamer jalan jalan terus
BalasHapusKomen ya biar aku tahu kamu mampir