Dulu banget aku sering dengar orang bilang bahwa “Usia 40 Tahun adalah penentu nasib kehidupan seseorang, bila sukses maka akan sukses, sekali nya apes ya sudah hidupnya akan datar saja dan susah untuk bangkit”.
Sejak saat itu aku selalu berpikir bahwa sukses itu ditentukan nanti saat kita mencapai usia 40 tahun. Tapi kemudian zaman berganti bahkan ketika dulu stroke hanya diderita para lansia, zaman now justru stroke sudah tak mengenal usia. Pandangan ku terhadap usia 40 pun berubah, kenapa harus menunggu usia 40 tahun untuk menjadi sesuatu? Aku justru berpikir bahwa sebaiknya kita sudah bahagia sebelum usia 40 tahun, kalau orang bule bilang “Happy Life Before 40’s”.
Sumber Photo : https://www.chartlocal.com/2018/02/21/business-owner-hire-content-writer/ |
Tahun depan usia ku genap 40 tahun, and i thought that i was happy before 40s. Beberapa impian sudah aku raih sebelum aku berusia 40 tahun, diantaranya adalah :
- Ibadah Umroh, meski belum berhaji namun aku bahagia bisa beribadah umroh ketika umur ku 27 tahun, dimana saat itu umroh belum sekeren cerita travelling seperti saat ini. Bukan karena banyak uang melainkan ini adalah prioritas utama yang bisa aku laksanakan dan untuk merealisasikan nya sejak aku menerima gaji pertama ku aku langsung menyisihkan nya dan melakukan di masa itu. April 2006 akhirnya aku berhasil berangkat umroh dan untuk pertama kalinya aku bisa mewujudkan satu impian ku.
- Menikah, aku menikah di usia 32 tahun, meski terkesan telat tapi aku yakin itu adalah waktu terbaik. Aku bertemu dengan seorang pria yang se-ide denganku tentang memiliki Asuransi sejak kita masih muda. Bahkan salah satu aset yang dimiliki suami saat meminang ku adalah Asuransi dan jujur itu merupakan satu poin plus yang membuat aku mau menikah dengannya. Ketika dia peduli dengan dirinya maka aku yakin dia juga akan memberikan proteksi terbaik untuk ku dan anak-anakku. Alhamdulillah sejak menikah sampai hari ini semua anggota keluarga kami memiliki Asuransi jiwa untuk perlindungan diri kami sekeluarga dan investasi unit link sebagai manfaat tambahan merupakan alokasi tabungan kami untuk pendidikan kedua anak kami. Dan ketika anak kami mengalami sakit yang membutuhkan perawatan khusus kami enggak perlu kebingungan karena manfaat asuransi pilihan kami membantu untuk mengatasi persoalan biaya yang tidak sedikit.
Dua hal tersebut adalah cerita bahagia ku sebelum usia 40 tahun, lalu apakah aku masih mempunyai impian ? Iya, sejak dua tahun terakhir aku mulai menekuni dunia blogging. Sejak adanya sosial media aku mulai suka menulis online. Dua tahun belakangan aku mulai bergabung dengan banyak komunitas untuk mendapatkan banyak kesempatan baik dalam belajar ngeblog atau pun mendapatkan tambahan uang jajan. Dan sejak tahun lalu aku mulai mengupdate Curriculum Vitae ku dan mulai mencari pekerjaan yang berhubungan dengan sosial media atau dunia blogging. Namun ternyata tidak mudah, mungkin karena usia juga sudah menjelang 40 tahun sementara pekerjaan yang berhubungan dengan sosial media selalu membutuhkan jiwa muda (baca : usia muda) haha. Tapi aku optimis sebelum 40 tahun aku akan mendapatkan pekerjaan impian ku sebagai Content Writer (i wish), karena aku punya banyak ide dan sudut pandang dalam menulis, dan aku optimis bahwa semuanya akan indah pada waktunya.