Sebenarnya menyuarakan isi hati untuk meminta para perokok aktif berhenti merokok kerap aku lakukan. Di Indonesia memang bisa dibilang surga dunia untuk hal apa saja, para wisatawan senang ke Indonesia karena di sini mereka merasa lebih bisa menikmati apa saja, termasuk merokok. Kenapa aku bilang begitu ? Pernah seorang teman wanita warga negara Jerman yang nota bene perokok aktif bilang padaku bahwa alasan dia betah disini adalah karena dia bisa bebas merokok dimanapun. Anehnya meski di negaranya dia sangat paham kenapa pemerintah membatasi ruang publik untuk perokok namun ketika mendapat kesempatan maka dia seolah lupa apa yang sudah diwarning negaranya.
Rokok Harus Mahal - Sumber Photo FP KBR |
Begitulah aturan, bila dikasih kendor maka akan menjadi sebuah nikmat bagi yang dilarang. Indonesia sendiri sudah mengalami kemajuan untuk menegakkan larangan merokok, meski belum seperti di luar negeri paling tidak saat ini aku sudah bisa melihat beberapa ruang terbuka sudah diberi peringatan untuk tidak boleh merokok, atau bungkus rokok yang sudah diberi ilustrasi mengerikan paling tidak ketika anakku melihat dia sudah bisa mencerna "mami kalau merokok bisa mati seperti itu ya?". Tapi semua usaha pemerintah tersebut belumlah bisa menyadarkan perokok betapa gaya hidup perokok itu bukan hanya bahaya bagi dirinya melainkan bagi orang di sekitarnya.
ROKOK HARUS MAHAL
Tahun lalu aku tahu ada isu pemerintah akan menaikkan harga rokok, respon teman kantor ku ? Mereka kelabakan, sesaat itu mereka membeli banyak rokok sebagai stock, mereka tak bisa membayangkan ketika harga rokok mahal, bahkan sebelum harga rokok mahal mereka sudah menghabiskan uang sekitar 700 ribu rupiah sampai satu juta untuk anggaran rokok saja! Wow fantastis ya, buatku saat itu anggaran rokok mereka sudah bisa untuk membeli kebutuhan susu anakku satu bulan!
Melihat reaksi seperti itu akupun berpikir bahwa salah satu cara efektif untuk membuat orang berhenti merokok adalah memahalkan harga rokok, tapi dilain pihak ada suara dari petani tembakau bagaimana nasib mereka ?
Well, beruntunglah tahun ini kita bakalan bisa ikut mendukung rokok harus mahal, khususnya kaum hawa yang mungkin memang bisa lebih menyuarakan kebijakan ini, kenapa harus perempuan ? Jelas karena perokok itu bisa jadi ayah kita, bisa jadi suami, adik, abang, atau bahkan anak sendiri.
TALKSHOW KBR
Nah ada kabar gembira nih sob, Kantor Berita Radio - KBR yang mempunyai ratusan stasiun radio mulai juma't kemarin telah mengadakan talkshow yang bertujuan membantu pemerintah untuk mengajak masyarakat supaya tidak merokok lagi dan yang menjadi concern tentulah masyarakat menengah kebawah, yang punya pendapatan pas-pasan tapi memaksakan diri untuk menyalurkan kebiasaan merokok. Talkshow ini akan dilakukan sebanyak 10 serial, dan untuk serial pertama kali ini mempunyai tema "Perempuan Dukung Rokok Harus Mahal". Perempuan tentulah mempunyai peranan yang sangat besar, seperti kalau kamu punya suami perokok maka kamu harus ikhlas suami mengalokasikan sebagian pendapatannya untuk rokok, atau ketika anakmu perokok maka uang jajan yang diberikan sebagian dibelikan rokok dan pasti situasi ini jelas tidak membahagiakan, namun mau memberontak tak bisa dan pada akhirnya cuman bisa berdoa 😁. Temanku yang suaminya perokok bolak balik isi curhat nya cuman pengen suaminya berhenti merokok "bayangin li sejuta udah bisa bayar si mbak dirumah atau bisa disedekahin".
Sumber Photo FP KBR PEREMOUAN DUKUNG ROKOK HARUS MAHAL |
Talkshow 'Perempuan Dukung Rokok Harus Mahal' diadakan di Hotel pangeran Pekanbaru - Riau dengan nara sumber Mbak Nina Samidi selaku Communication Manager Komisi Nasional Pengendalian Tembakau, serta Dr. Fauziah, M.Kes sebagai Wakil Ketua Umum IAKMI ( Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia) Riau. Talkshow dihadiri para media dan blogger dan suasana antusias peserta talkshow semakin riuh karena diawali dengan pantun, ya sebagai kota melayu maka Riau memang kental dengan pantun. Bahkan acara yang disiarkan live di facebook ini juga memberi hadiah bagi komentator yang membuat puisi di kolom komentar. Mbak Nina dan Ibu Fauziah dibanjiri pertanyaan kenapa sih rokok harus mahal ?
Seperti nya memang bukan satu-satunya cara tapi ternyata dari hasil survey yang dilakukan para perokok ketika ditanya apa yang bisa membuat berhenti merokok? Salah satunya adalah bila harga rokok mahal, dan angka lima puluh ribu juga didapat dari para perokok aktif tadi. Tak pelak isu memahalkan harga rokok juga disertai pro dan kontra, namun pemerintah juga bukan tidak mengantisipasi dampak dari harga rokok mahal. Pemerintah sudah siap dengan solusi, Mbak Nina juga menyampaikan bahwa jangan khawatir semua solusi sudah disiapkan, misal seperti pendampingan buat yang ingin berhenti merokok ada, petani tembakau juga akan dialihkan ke sektor pertanian lainnya dan hal ini sudah bekerja sama dengan Departemen Pertanian, bahkan Ibu Fauziah juga membuka konseling gratis bagi siapa saja yang mau berhenti merokok.
Survey mengejutkan dari para wanita yang suaminya perokok adalah adanya kesenjangan pendapatan karena dialokasikan membeli rokok, kebutuhan rokok suami bahkan ada yang lebih dari kebutuhan susu anak, atau yang ekonomi bawah bahkan alokasi rokok suaminya bisa membeli 3 kg telur. Karena itu mari kita suarakan ajakan berhenti merokok, meski ada yang bilang tak bisa dihitung dengan cara begitu namun percayalah bila kalian berhenti merokok maka alokasi biaya rokok bisa dimaksimalkan untuk kebutuhan pokok, anak akan lebih mendapat makanan bergizi, bisa menabung membeli kendaraan atau bahkan untuk memaksimalkan biaya pendidikan anak-anak. Ayo kita ajak keluarga dekat, lingkungan untuk berhenti merokok dan ayo berhenti merokok sebelum harga rokok mahal.
LOMBA BLOG TALKSHOW KBR
Nah kabar gembira nih gaes buat kita blogger, kita bisa ikutan lomba blog nih dari setiap tema yang ada, simak ya ketentuanya :
1. Follow akun social media KBR: Facebook Kantor Berita Radio-KBR ; Twitter @haloKBR dan @beritaKBR serta Instagram @kbr.id
2. Tulisan sesuai tema pembahasan dalam talkshow.
3. Upload tulisan di blog pribadi dengan memuat frase:
* program radio Ruang Publik KBR
* #rokokharusmahal
* #rokok50ribu
* link back ke website KBR.ID
4. Kirim link blog ke email ruangpublikkbr@gmail.com dengan subject LOMBA BLOG
5. Share tulisan di blog ke media sosial Anda dengan mention salah satu akun media sosial KBR dan mencantumkan #rokokharusmahal #rokok50ribu
6. Blogger diperbolehkan mengirimkan tulisan untuk semua episode talkshow
7. Pemenang akan dipilih oleh juri dari KBR
8. Tiga tulisan terbaik dari tiap episode akan dilombakan lagi di akhir program untuk dipilih oleh dewan juri menjadi juara 1,2, dan 3 dengan hadiah total Rp17,000,000. Keputusan juri bersifat final dan tidak dapat diganggu gugat.
Talkshow pun berakhir dengan penutupan pantun Ibu fauziah "Kalau mau mencari tokok jangan di kamar hilal, kalau mau berhenti merokok ya rokok harus mahal".
2 Komentar
temanku ada bahkan perokok yang sangat aktif karena sehari bisa menghabiskan lebih dari 8 batang rokok, kadang ngebayangin gimana kalau misalkan dia stop merokok. Karena kadang agak risih juga kalau ketemu perokok seperti ini walaupun teman sendiri, karena aku yang bukan perokok juga. Semoga kalau kebijakan itu muncul banyak yang berhenti untuk merokok
BalasHapussejak dulu aku sebel sama perokok, egois, nah setuju deh kalau harga rokok dinaikkan, sekalian dimahalin, supaya gak pada beli rokok melulu
BalasHapusKomen ya biar aku tahu kamu mampir