#bloggerperempuan
#BPN30daychallenge2018
#day25
Kalau ditanya apa sih kenangan yang paling berkesans ewaktu kecil ? Jawabannya adalah aku berpacaran haha. Kelas 3 SD saat itu tapi entah mengapa aku sudah mempunyai rasa terhadap seorang teman cowok. Bisa jadi hal itu tak seserius yang kalian pikirkan, sebuah rasa bahagia dan malu ketika melihat dia ada disudut jalan.
Rasanya semangat banget ketika harus berjalan menuju sekolah dan lewat depan rumahnya, akupun akan pura-pura mengikat tali sepatu, menunduk dan tiba-tiba seorang anak laki-laki melemparku dengan batu 'plak". Aduh ini anak kenapa menunjukkan perhatian dengan melempar batu ? sakit tauk!
Dia adalah anak yang bersekolah di sebelah sekolah ku. Tak disangka ternyata kami satu sekolah mengaji namun beda kelas. Semakinlah aku dibuat salah tingkah dan tak disangka lagi ternyata abangku dan abangnya adalah temana, ahai! Namun rasa yang ku punya hanya sebatas shy-shy cat haha alias malu-malu kucing dan anehnya nih cowok setiap aku lewat malah suka menyakitiku.
Beberapa lama kemudian, tiba-tiba ada seorang ibu mampir ke rumah kami. Ternyata itu adalah kompetitor mamak dalam berjualan es mambo. Kulkas si Ibu rusak dan dia meminta bantuan agar mamak mau membeli es nya dan ternyata bisa kalian tebak anak ibu itu siapa ? Yup! anak cowok itu adalah anaknya dan sejak saat itu kami merasa berjodoh haha sesama anak penjual es mambo.
Pekerjaan papa selalu mengharuskan kami berpindah tempat, dan akhirnya perpisahan itu tiba. Aku harus meninggalkan kota dimana aku mempunyai rasa terhadap anak laki-laki itu. Namun aku enggak tahu harus bagaimana, belum seperti zaman now yang bisa wa-an, bisa pasang status galau di facebok, heiii ternyata aku masih kelas 4 SD haha. Dan sejak malam kepindahan kami aku selalu punya tanya, apakah dia merasakan apa yang kurasakan ?
Bertahun-tahun berpisah tanpa sapa, sampai suatu hari mampir sebuah pesan di facebook, sapaan dari seseorang tanpa photo tapi hatiku tahu itu adlaah dia. Hei apakah itu kau ? Dan ternyata sama sepertiku dia meyimpan rasa yang sama namun tak tahu kemana. Hingga kami dipertemukan kami menyadari semua sudah berjalan dengan takdirnya. Kami menjadi teman dan sudah bahagia dengan kehidupan masing-masing.
Kenangan masa kecil termanis yang pernah aku miliki dan aku tak pernah menyesal mempunyai rasa itu, hei teman kecilku apakah kau masih disnaa ?
0 Komentar
Komen ya biar aku tahu kamu mampir