Hari minggu lalu aku merasa beruntung banget bisa menghadiri sebuah acara Talkshow yang diselenggarakan oleh Yayasan Doktor Sjahrir dan Climate Reality Project Indonesia. Seteleah sekian ratusan artikel akhirnya ada juga tema yang akan dituliskan terkait lingkungan. Talkshow kali ini mengajak blogger untuk mengenal konsep dasar menuju kelestarian hutan berkelanjutan.
Semua orang saat ini mulai sadar bahwa usia bumi semakin tua, stok air dan udara menipis, tentu saja ini adalah kesalahan kita semua akibat dari kebiasaan buruk yang kita lakukan untuk memenuhi hasrat kehidupan. Dulu orang tua kita bisa belanja ke pasar tanpa plastik, kini ? Dulu orang tua kita bisa panjang umur karena kualitas udara mereka sangat bagus, kini ? Dan dulu hampir semua produk tak menghasilkan sampah, kini ? Untuk itulah talkshow ini diprakarsai tujuannya mengajak blogger untuk berdiskusi, apa sih yang bisa kita lakukan untuk melestarikan hutan secara berkelanjutan, toh gue enggak ada di hutan kan ?
Nah semua hal simpel bisa kalian lakukan untuk melestarikan hutan dan 6 cara mudah itu sudah aku tulis disini ya.
Sementara itu The Climate Reality Project Indonesia merupakan bagian dari The Climate Reality Project yang berbasis di Amerika Serikat dan di Indonesia telah memiliki lebih dari 300 relawan yang berasal dari berbagai latar belakang namun memiliki satu tjuan yaitu membawa perbaikan bagi bumi dan melestarikan hutan secara berkelanjutan.
Dalam bincang kali ini para bloggers diberi banyak ilmu dan disadarkan kembali bahwa bumi butuh aksi nyata dan ini harus segera dimulai. BAhkan semula kami berpikir mungkin hanya bisa menuliskan berbgai tips namun nyatanya para pembicara memberitahu kepada kami bahwa kami bisa berbuat banyak hal untuk menjaga bumi dan hutan.
Mengubah pola konsumsi, mengenal berbagai kebutuhan dan mulai beralih menggunakan bahan pangan lokal serta menggunakan berbagai produk yang berbahan alam merupakan tindakan nyata yang bisa dimulai setiap individu sejak dini.
Salah satu yang menarik perhatian ku adalah kehadiran Rumah Rakuji di event kali ini dan wow banyak banget kerajinan dengan nilais eni yang tinggi dan siapa sangka tas mungil yang terbuat dari Bemban bisa disulap menjadi tas, tikar bahkan keranjang. Warna yang dihasilkan juga dari alam tanpa pewarna buatan, tangan masyarakat yang mengerjakannya dan kalian tahu kalau kerajinan tangan merupakan karya seni yang wow dan buatku tentu saja ingin memiliki namun apa daya kebanyakan produk berbahan alam memang ramah lingkungan namun tidak ramah dompet emak hehe. Mungkin itu juga sebabnya masih banyak masyarakat Indonesia yang merasa berat menggunakan produk berbahan alam.
Selain itu aku juga suka dengan hasil tenun yang ditampilkan, ternyata itu berasal dari serat daun Doyo yang dikenal memiliki serat yang sangat bagus. Tenun Ulap Doyo memang sudah terkenal sejak zaman dahulu karena digunakan untuk membuat pakaian para raja dan sampai saat ini pakaian adat Samarinda juga menggunakan serat daun Doyo.
Acara seperti ini sangat bagus untuks ering diadakan karena sebuah program bisa OK apabila sudah bisa tersosialisasi secara merata dan semoga saja pertemuan berikutnya masih akan da dan aku sebenarnya pengen bertanya tentang program hutan sosial dari pemerintah, apakah programnya enggak tabrakan dengan segala upaya pihak swasta atau bahkan pemerinta dan swasta justru bisa bekerja sama untuk mempercepat proses perbaikan hutan kita ?
Ok gaes, semoga setelah mebaca dua buah tulisanku ada sedikit tergerak untuk melakukan perubahan ya, minimal mulai dari diri sendiri ya, hutan adalah paru-paru kehidupan jangan biarkan berhenti bernafas, jaga hutan untuk kehidupan yang lebih baik dimuka bumi !
Mengenal Yayasan Doktor Sjahrir
Aku pribadi baru kali ini mengetahui Yayasan Doktor Sjahrir (YDS), YDS merupakan organisasi nirlaba yang dibentuk untuk meneruskan warisan DR. Sjahrir (alm) yang selama ini bergerak dibidang Pendidikan, Kesehatan dan Lingkungan. Sudah dua tahun terakhir ini YDS melaksanakan serangkaian kegiatan peningkatan kapasitas kepada pemuda dan masyarakat akan pentingnya aksi nyata menghadapai perubahan iklim global dan khususnya pentingnya menjaga kelestarian hutan secara berkelanjutan.Sementara itu The Climate Reality Project Indonesia merupakan bagian dari The Climate Reality Project yang berbasis di Amerika Serikat dan di Indonesia telah memiliki lebih dari 300 relawan yang berasal dari berbagai latar belakang namun memiliki satu tjuan yaitu membawa perbaikan bagi bumi dan melestarikan hutan secara berkelanjutan.
Dalam bincang kali ini para bloggers diberi banyak ilmu dan disadarkan kembali bahwa bumi butuh aksi nyata dan ini harus segera dimulai. BAhkan semula kami berpikir mungkin hanya bisa menuliskan berbgai tips namun nyatanya para pembicara memberitahu kepada kami bahwa kami bisa berbuat banyak hal untuk menjaga bumi dan hutan.
Mengubah pola konsumsi, mengenal berbagai kebutuhan dan mulai beralih menggunakan bahan pangan lokal serta menggunakan berbagai produk yang berbahan alam merupakan tindakan nyata yang bisa dimulai setiap individu sejak dini.
Mini Exhibition
Keseruan bukan hanya menyerap ilmu namun blogger bisa menikmati berbagai pameran mini yang menunjukkan betapa hutan Indonesia punya banyak potensi untuk digali dan diberi nilai ekonomi, sehingga semua orang yang terlibat bukan hanya sekedar menjaga hutan melainkan bisa mendapatkan fungsi ekonomi juga.Rumah Rakuji
Salah satu yang menarik perhatian ku adalah kehadiran Rumah Rakuji di event kali ini dan wow banyak banget kerajinan dengan nilais eni yang tinggi dan siapa sangka tas mungil yang terbuat dari Bemban bisa disulap menjadi tas, tikar bahkan keranjang. Warna yang dihasilkan juga dari alam tanpa pewarna buatan, tangan masyarakat yang mengerjakannya dan kalian tahu kalau kerajinan tangan merupakan karya seni yang wow dan buatku tentu saja ingin memiliki namun apa daya kebanyakan produk berbahan alam memang ramah lingkungan namun tidak ramah dompet emak hehe. Mungkin itu juga sebabnya masih banyak masyarakat Indonesia yang merasa berat menggunakan produk berbahan alam.
Selain itu aku juga suka dengan hasil tenun yang ditampilkan, ternyata itu berasal dari serat daun Doyo yang dikenal memiliki serat yang sangat bagus. Tenun Ulap Doyo memang sudah terkenal sejak zaman dahulu karena digunakan untuk membuat pakaian para raja dan sampai saat ini pakaian adat Samarinda juga menggunakan serat daun Doyo.
Javara
Di pojok ruangan ada berbagai aneka minuman, rempah, mie yang terbuat dari bahan alami dan aku sudah sering membeli beberapa produk Javara karena memang benaran alami tanpa bahan pengawet bahkan pewarna makanan juga dari bahan alami, seperti warna hijau pada mienya ada yang berasal dari sawi dan daun kelor atau mie orange dari wortel. Ini Mie Favoritku karena rasanya enak susah sih diceritain hehe nah sekarang ternyata Javara mengembangkan konsep cafe yang asyik buat nongkrong dan tentunya menyediakan berbagai produk berbahan daasar alam. Saat ini Javara sudah memiliki 1000 lebih aneka produk ternyata ada 100 produk yang berasal dari alam dan dalam goodie bag blogger mendapatkan Coffee Conservation jadi tanaman kopinya memang diluar kawasan hutan so hutan tetap bagus dan JAvara berhasil menghasilkan kopi terbaik dari alam.Aneka Produk Javara |
Aneka Menu Makanan Inspirasi Hutan
Acara talkshow ini dilaksanakan disebuah cafe yang juga punya konsep menarik dimana mereka juga menyiapkan sebuah kelas memasak untuk para peserta, Almond Zucchini juga membuat aneka masakan dengan nama masakan yang cukup "hutan" yah karena bincang kali ini mengusung tema hutan maka chef juga mengajak blogger untuk belajar memasak Ayam Bakar Madu asli hutan, wow! semua rasa masakannya enak diantaranya ada nasi kecombrang dan hohoho chef membisikkan rahasia bumbu dan cara membuatnya, lalu ada ikpan pepes gindara Pohpohan , duh selama ini cuman tahu buat lalapan ternyata bisa buat bungkus pepes ladies. Dan untuk pertama kalinya aku mengenal jamur yang cukup mahal yaitu Kulat Pelawan jamur ini digulai bersama ayam dengan judul masakan "Ayam Lempah Kulat Pelawan". Perut kami dimanjakan dengan kuliner nusantara dengan bumbu dari hutan.Acara seperti ini sangat bagus untuks ering diadakan karena sebuah program bisa OK apabila sudah bisa tersosialisasi secara merata dan semoga saja pertemuan berikutnya masih akan da dan aku sebenarnya pengen bertanya tentang program hutan sosial dari pemerintah, apakah programnya enggak tabrakan dengan segala upaya pihak swasta atau bahkan pemerinta dan swasta justru bisa bekerja sama untuk mempercepat proses perbaikan hutan kita ?
Ok gaes, semoga setelah mebaca dua buah tulisanku ada sedikit tergerak untuk melakukan perubahan ya, minimal mulai dari diri sendiri ya, hutan adalah paru-paru kehidupan jangan biarkan berhenti bernafas, jaga hutan untuk kehidupan yang lebih baik dimuka bumi !
1 Komentar
Mpo suka nasi kecombrangnya wangi enak, pulpen.
BalasHapusBisa nambah dua piring nih. Jadi happy bisa menambah wawasan seputar bumi dan Menjaga hutan. Kalau bukan kita siapa lagi, demi anak cucu bangsa
Komen ya biar aku tahu kamu mampir