6 April 2019, untuk kedua kalinya saya mengikuti sebuah talkshow yang sarat akan ilmu, itulah alasan kenapa saya tertarik untuk hadir setelah sebelumnya dilain kesempatan saya mengikuti talkshow bagaimana melestarikan hutan secara berkelanjutan yang diadakan oleh Yayasan Doktor Sjahrir.
Kali ini kembali kami bertemu dengan Ibu Amanda Katili Niode which is merupakan bagian dari Omar Niode Foundation yang fokus bergerak dalam bidang Agriculture, Food & Culinary Art. Karenanya bila ada Ibu Amanda maka dipastikan sesi kelas akan diakhiri dengan aneka kuliner khas nusantara dengan rasa yang maknyus.
Andaliman adalah rempah yang sudah sejak lama menjadi bumbu khas dalam setiap resep makanan orang Batak. Saya sendiri sering menggunakan Andaliman hanya untuk memasak Arsik Ikan Mas, biasanya menu ini kami sajikan untuk merayakan sesuatu. Jadi enggak usah heran kalau Andaliman itu memang identik banget dengan rempah khas khusus untuk merayakan sesuatu.
Andaliman memiliki rasa yang khas dan yang paling saya suka adalah aroma citrus nya yang mampu membangkitkan selera makan. Rasa pedas dan ketirnya di ujung lidah rasa nya tidak dimiliki rempah dari daerah manapun. Dan acara kali ini Andaliman Cita Rasa Danau Toba mengajak para blogger untuk mengenal lebih jauh tentang Andaliman bukan hanya sebagai bahan masakan melainkan menjadi solusi untuk permasalahan global.
Hal inilah yang diangkat menjadi topik oleh Ibu Amanda, bahwa beliau melihat Andalaiman bukan hanya sekedar rempah khas batak, Andaliman saat ini sudah menjadi solusi permasalahan global seperti Penanggulangan Kemisikinan, yup! Andaliman kini dikenal masyarakat luas, hanya mampu tumbuh di kawasan Danau Toba sehingga siapapun yang membutuhkannya rela merogoh harga yang lumayan. Andaliman ketika di penghujung tahun bisa menyentuh harga Rp. 300.000 per kilo dan hal ini tentu saja menjadi solusi bagi petani di sekitar wilayah Danau Toba. Mereka bisa mulai berharap dari menanam Andaliman. Tak hanya itu dengan adanya perkebunana andaliman maka Pemberdayaan Perempuan bisa dioptimalkan , perempuan bisa mendapatkan penghasilan tambahan dengan memanen Andaliman.
Dalam kesempatan ini Ibu Amanda juga memperkenalkan Bapak Marandus Sirait, sosok yang membudidayakan Andaliman di Taman 100 Eden, bahkan kini Andaliman menjadi salah satu tujuan Agro Wisata di daerah Tobasa. Taman 100 Eden ini adalah impian keluarga besar Pak Marandus, bahkan beliau juga mendapatkan penghargaan Kalpataru karena sangat concern menjaga lingkungan di sekitar Danau Toba.
Andaliman si Merica Batak
Ibu Amanda Katili sangat concern dalam isu perubahan iklim global, karenanya beliau dan Yayasannya selalu mensupport apapun yang ramah lingkungan. Andaliman adalah tanaman khas Danau Toba yang bisa mengendalikan ekosistem. Berbeda dengan tanaman kopi yang dalam pertumbuhannya butuh bermacam-macam strategi maka Andaliman cukup selow dalam merawatnya dan dipastikan enggak butuh memangsa fauna disekitarnya karena Andaliman memiliki pohon berduri dari ujung ke ujung bahkan daunnya pun dipenuhi oleh duri, jadi tak akan ada hewan yang akan memangsanya. Andaliman dapat tumbuh dengan tanaman lain diantara semak, bahkan kalau dia sendirian maka Andaliman tak mampu bertahan hidup. Karena itulah Andaliman ini bisa menjaga ekosistem lingkungan.
Ibu Titi juga melihat peluang lain pemanfaatan Andaliman yang mirip dengan LAda, membayangkan di meja-meja restaurant ada botl-botl andaliman pengganti Lada, atau membuat aroma theraphy andaliman bahkan menciptakan Andaliman Spray yang biasa digunakan kaum hawa untuk melindungi dirinya.
Aroma khas Andaliman memang cocok banget dijadikan salah satu aroma theraphy bahkan wangi khas rempahnya mampu meningkatkan nafsu makan loh. Dengan adanya ide-ide seperti ini maka Andaliman bisa membangkitkan perekonomian desa dan sebagai rempah endemik Andaliman juga bisa mengendalikan emisi sehingga memang pantas kalau disebut Andaliman merupakan salah satu solusi dari permasalahan iklim global saat ini.
Tertarik mencoba aneka produk Andaliman ? Kalian bisa coba follow akun instagram @andalimanta ya dan best recommended dari aku adalah sambal Andalimannya karena endees banget ges !
Andaliman dan Ekonomi Kreatif
Kehadiran Ibu Murni Titi Resdiana juga mengingatkan kami untuk bisa menggali potensi Ekonomi kreatif dari Andaliman. Pak Marantus Sirait sudah memulainya dengan membuat aneka olahan makanan yang mengandung Andaliman. Sudah ada 11 produk makanan yang diproduksi dan siap dipasarakan ke seluruh kota di Indonesia.Ibu Titi juga melihat peluang lain pemanfaatan Andaliman yang mirip dengan LAda, membayangkan di meja-meja restaurant ada botl-botl andaliman pengganti Lada, atau membuat aroma theraphy andaliman bahkan menciptakan Andaliman Spray yang biasa digunakan kaum hawa untuk melindungi dirinya.
Aroma khas Andaliman memang cocok banget dijadikan salah satu aroma theraphy bahkan wangi khas rempahnya mampu meningkatkan nafsu makan loh. Dengan adanya ide-ide seperti ini maka Andaliman bisa membangkitkan perekonomian desa dan sebagai rempah endemik Andaliman juga bisa mengendalikan emisi sehingga memang pantas kalau disebut Andaliman merupakan salah satu solusi dari permasalahan iklim global saat ini.
Tertarik mencoba aneka produk Andaliman ? Kalian bisa coba follow akun instagram @andalimanta ya dan best recommended dari aku adalah sambal Andalimannya karena endees banget ges !