Kisah di masa lalu, semoga menjadi pembelajaran bagi yang masih mencari JODOH.
Jodoh, maut, rezeqi adalah hak VETO Allah.. itu yang selalu aku tahu.
JODOH mungkin adalah ujian terbesar yang saat ini diberikan Allah untukku. Bagaimana tidak !!! usia sudah 30+ belum ada juga tanda-tanda untuk perubahan status ku. Seringkali orang bertanya kenapa belum merit ?? tak jarang ada tudingan "makanya jangan cari duit saja" dan tak sedikit yang bilang "kebanyakan milih sih"... Disaat semua tanya itu dilontarkan, terkadang disaat iman sedang kokoh aku masih bisa tersenyum, namun disaat iman rapuh tak jarang aku marah terhadap mereka.
Masa iya sih aku tak ingin menikah ? Usaha dan doa sudah dilakukan, ibadah sunnah untuk mendekatkan jodoh sesuai saran-saran teman sudah aku kerjakan. Mungkin memang belum waktunya bagiku... Bukan tak ada yang menghampiri, ada yang datang tapi apa iya aku asal comot, apa iya aku tidak mepertimbangkan orang tua ku ? Ketika yang datang adalah seorang duda aku berpikir "ahh kenapa tidak ku jalani saja dulu, bisa jadi jodohku bukan seorang pria single" sebagian teman menganggap aku justru menuju keputus asaan hehhehee.... dalam perjalannya ternyata duda itupun tak bisa aku jadikan sebagai imam ku. Tentu saja mamak tidak setuju...wajarlah seorang Ibu berkata tidak ! toh aku sudah mencoba kalau memang Allah berkehendak pasti ada jalannya.
Setelah berkenalan dengan duda, ada lagi yang datang seorang pria calon duda...ahh lagi..lagi kenapa aku dihadapkan dengan pria seperti ini ??? dihatiku berkata hubungan ini akan lebih rumit, tapi masih sempat-sempatnya aku berpikir positif untuk hal yang sudah jelas-jelas tak boleh aku sambut.. Hati ini berkata aku suka dia, begitu sebaliknya sang pria pun tak kalah mencintaiku..hati saling bersambut...berbagai cara sudah kami pertimbangkan...dan disinilah aku melakukan istikharah...
Karena hatiku sudah begitu menginginkannya..meskipun aku tahu pasti banyak yang terluka dikedua belah pihak..keluarga ku dan keluarga dia tentunya. "Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui." (QS. Al-Baqarah:216)...
Dari Mamah Dede aku pernah dengar bahwa baiknya istikharah itu dilakukan 100 hari, dan mulailah aku melingkari kalender, hari demi hari , bertanya kepada Allah apakah mungkin dia (si calon duda) ini adalah imam bagiku yang akan membawa kebaikan untuk agamaku, keluarga ku ? atau sebaliknya ??? hari demi hari terlewati dengan keraguan yang besar namun aku terus bermohon agar kiranya Allah masih sudi memberi ku petunjuk.. Tibalah di hari ke 40, malam itu setelah istikharah aku pun tidur dan menjelang sepertiga malam aku bermimpi gelang ku rusak, hanya rusak tidak sampai putus, makna nya bahwa hubungan akan berakhir (jangan tanya sumber penerjemah mimpi ini hehehe) disaat itu komunikasi ku dengan sicalon duda pun memburuk...dan hatiku mulai yakin bahwa memang hubungan ini harus diakhiri...sebenarnya hanya hati ku saja yang bilang iya, pikiran dan logika ku sudah bilang tidak... Namun aku masih saja ngotot untuk beristikharah..40 hari kemudian di hari ke 80 aku bermimpi kembali, dalam mimpi itu aku kehilangan sandal, bisa dimaknai masih tidak menemukan pasangan hidup...tapi aku masih saja berharap bahwa mimpi ini bukan petunjuk melainkan syetan...sampai akhirnya seminggu kemarin di malam ke 84 aku tak mendapatkan petunjuk/mimpi apa pun... namun telpon nya diujung sana membuat ku berhenti istikharah...
"Bagaimana pun kita sudah sama-sama berjuang untuk hubungan kita, namun aku sudah lelah untuk berjuang, maukah kau memaapkan ku, maukah kau melepasku ??? " Haru aku mendengar getar suaramu yang menahan tangis..akupun menjawab "iya,.,,,seperti pinta ku padamu sebulan yang lalu bahwa kita harus berhenti, namun saat itu kau tak ikhlas dan aku pun belum rela" Sekarang disaat kau meminta maka sudah saatnya kuberikan...Maafkan aku juga, doakan aku segera menemukan imam yang sebenarnya..terima kasih untuk semua kisah ini..
Ya Allah pertemuanku dengannya adalah pinta ku..terima kasih telah Engkau kabulkan, terima kasih telah memberi kesempatan bagiku... 84 hari aku bermohon dan istikharah ku pun berakhir... seminggu kemarin aku sudah mulai khusyuk untuk bermunajat pada MU di sepertiga malam MU dan alhamdulillah aku sudah mulai merasakan jalannya...semoga kali ini akan menemukan ujungnya, semoga dalam perjalanannya Engkau memberikan sinar terang , semoga...
Jodoh, maut, rezeqi adalah hak VETO Allah.. itu yang selalu aku tahu.
JODOH mungkin adalah ujian terbesar yang saat ini diberikan Allah untukku. Bagaimana tidak !!! usia sudah 30+ belum ada juga tanda-tanda untuk perubahan status ku. Seringkali orang bertanya kenapa belum merit ?? tak jarang ada tudingan "makanya jangan cari duit saja" dan tak sedikit yang bilang "kebanyakan milih sih"... Disaat semua tanya itu dilontarkan, terkadang disaat iman sedang kokoh aku masih bisa tersenyum, namun disaat iman rapuh tak jarang aku marah terhadap mereka.
Masa iya sih aku tak ingin menikah ? Usaha dan doa sudah dilakukan, ibadah sunnah untuk mendekatkan jodoh sesuai saran-saran teman sudah aku kerjakan. Mungkin memang belum waktunya bagiku... Bukan tak ada yang menghampiri, ada yang datang tapi apa iya aku asal comot, apa iya aku tidak mepertimbangkan orang tua ku ? Ketika yang datang adalah seorang duda aku berpikir "ahh kenapa tidak ku jalani saja dulu, bisa jadi jodohku bukan seorang pria single" sebagian teman menganggap aku justru menuju keputus asaan hehhehee.... dalam perjalannya ternyata duda itupun tak bisa aku jadikan sebagai imam ku. Tentu saja mamak tidak setuju...wajarlah seorang Ibu berkata tidak ! toh aku sudah mencoba kalau memang Allah berkehendak pasti ada jalannya.
Setelah berkenalan dengan duda, ada lagi yang datang seorang pria calon duda...ahh lagi..lagi kenapa aku dihadapkan dengan pria seperti ini ??? dihatiku berkata hubungan ini akan lebih rumit, tapi masih sempat-sempatnya aku berpikir positif untuk hal yang sudah jelas-jelas tak boleh aku sambut.. Hati ini berkata aku suka dia, begitu sebaliknya sang pria pun tak kalah mencintaiku..hati saling bersambut...berbagai cara sudah kami pertimbangkan...dan disinilah aku melakukan istikharah...
Karena hatiku sudah begitu menginginkannya..meskipun aku tahu pasti banyak yang terluka dikedua belah pihak..keluarga ku dan keluarga dia tentunya. "Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui." (QS. Al-Baqarah:216)...
Dari Mamah Dede aku pernah dengar bahwa baiknya istikharah itu dilakukan 100 hari, dan mulailah aku melingkari kalender, hari demi hari , bertanya kepada Allah apakah mungkin dia (si calon duda) ini adalah imam bagiku yang akan membawa kebaikan untuk agamaku, keluarga ku ? atau sebaliknya ??? hari demi hari terlewati dengan keraguan yang besar namun aku terus bermohon agar kiranya Allah masih sudi memberi ku petunjuk.. Tibalah di hari ke 40, malam itu setelah istikharah aku pun tidur dan menjelang sepertiga malam aku bermimpi gelang ku rusak, hanya rusak tidak sampai putus, makna nya bahwa hubungan akan berakhir (jangan tanya sumber penerjemah mimpi ini hehehe) disaat itu komunikasi ku dengan sicalon duda pun memburuk...dan hatiku mulai yakin bahwa memang hubungan ini harus diakhiri...sebenarnya hanya hati ku saja yang bilang iya, pikiran dan logika ku sudah bilang tidak... Namun aku masih saja ngotot untuk beristikharah..40 hari kemudian di hari ke 80 aku bermimpi kembali, dalam mimpi itu aku kehilangan sandal, bisa dimaknai masih tidak menemukan pasangan hidup...tapi aku masih saja berharap bahwa mimpi ini bukan petunjuk melainkan syetan...sampai akhirnya seminggu kemarin di malam ke 84 aku tak mendapatkan petunjuk/mimpi apa pun... namun telpon nya diujung sana membuat ku berhenti istikharah...
"Bagaimana pun kita sudah sama-sama berjuang untuk hubungan kita, namun aku sudah lelah untuk berjuang, maukah kau memaapkan ku, maukah kau melepasku ??? " Haru aku mendengar getar suaramu yang menahan tangis..akupun menjawab "iya,.,,,seperti pinta ku padamu sebulan yang lalu bahwa kita harus berhenti, namun saat itu kau tak ikhlas dan aku pun belum rela" Sekarang disaat kau meminta maka sudah saatnya kuberikan...Maafkan aku juga, doakan aku segera menemukan imam yang sebenarnya..terima kasih untuk semua kisah ini..
Ya Allah pertemuanku dengannya adalah pinta ku..terima kasih telah Engkau kabulkan, terima kasih telah memberi kesempatan bagiku... 84 hari aku bermohon dan istikharah ku pun berakhir... seminggu kemarin aku sudah mulai khusyuk untuk bermunajat pada MU di sepertiga malam MU dan alhamdulillah aku sudah mulai merasakan jalannya...semoga kali ini akan menemukan ujungnya, semoga dalam perjalanannya Engkau memberikan sinar terang , semoga...
"Tuliskan Rencanamu dengan sebuah pensil.. Tapi berikan penghapusnya kepada Alloh.. Izinkan DIA menghapus BAGIAN-BAGIAN yang salah dan menggantikannya dengan rencanaNYA yang jauh lebih indah.."
Jadi kenapa sih penting istikharah ? Enggaks emua hal sih harus diistikharahkan, karena ada hal-hal yang dengan mudah bisa kita ambil keputusan, namun urusan seperti menerima pekerjaan dan jodoh memang dua hal yang dulu kerap aku minta pertimbangan Allah. Bukan ragu juga penyebabnya melainkan ingin tahu apakah memang ini adalah pekerjaan atau jodoh terbaik ?.
Istikharah sama seperti sholat sunnah lainnya, ada niat dan tentu jam nya. Sebelum mendengar nasihat Mamah Dede aku kerap hanya melakukan satau sampai 3 kali sholat istikharah, namun ternyata terburu-buru juga enggak akan menjamin bahwa itu sebuah keputusan yang datang dari Allah. Karenanya aku meyakini apa yang Mamah Dedeh anjurkan bahwa istikharah itu enggak boleh buru-buru. Dan benar saja dalam menuju 100 hari ber-istikharah justru hati juga bisa diajak berdamai dan saat kita sholat itu sudah benar-benar dalam keadaan ikhlas sehingga bisa lebih jernih memandang pilihan yang akan kita ambil.
Pokoknya dalam berdoa juga jangan buru-buru ya harus sabar dan yang pasti benar-benar lepas ya jangan juga berat sebelah, udah doanya apa tapi hatinya sudah memihak. Kalau begitu ya gak bakalan dapat petunjuk yang benar hehe.
Istikharah sama seperti sholat sunnah lainnya, ada niat dan tentu jam nya. Sebelum mendengar nasihat Mamah Dede aku kerap hanya melakukan satau sampai 3 kali sholat istikharah, namun ternyata terburu-buru juga enggak akan menjamin bahwa itu sebuah keputusan yang datang dari Allah. Karenanya aku meyakini apa yang Mamah Dedeh anjurkan bahwa istikharah itu enggak boleh buru-buru. Dan benar saja dalam menuju 100 hari ber-istikharah justru hati juga bisa diajak berdamai dan saat kita sholat itu sudah benar-benar dalam keadaan ikhlas sehingga bisa lebih jernih memandang pilihan yang akan kita ambil.
Pokoknya dalam berdoa juga jangan buru-buru ya harus sabar dan yang pasti benar-benar lepas ya jangan juga berat sebelah, udah doanya apa tapi hatinya sudah memihak. Kalau begitu ya gak bakalan dapat petunjuk yang benar hehe.
1 Komentar
Baru 3x terus tidak ada jawaban. Terus misuh-misuh, ngancam Tuhan.
BalasHapusEh, itu mah aku mbak Uli.
Terima kasih sudah mengingatkan
Komen ya biar aku tahu kamu mampir