Yup! judul tulisan ini adalah faktanya bahwa sebagai sebuah perusahaan maka
kami sangat merasa dirugikan dengan statement-statement yang digelontorkan oleh
orang-orang yang berusaha menenggelamkan bisnis sawit di Indonesia.
Yang benar adalah lahan perkebunan sawit terbakar dan perusahaan kebun
sawit bukanlah biang kerok kebakaran hutan saat ini. Pada satu kesempatan saya
pernah hadir disebuah diskusi dengan tema selamatkan bumi. Seorang narasumber
memberikan materi dan menyebut bahwa perkebunan sawit adalah salah satu
penyebab kerusakan lahan dimuka bumi ini.
Aku jelas keberatan dengan statement beliau, sebagai seorang karyawan yang
sudah bekerja lebih dari 15 tahun di perkebunan kelapa sawit maka spontan aku
berdiri untuk memberikan statement. Contoh kasus Ibu sudah kuno, sejak lima
tahun terakhir pemerintah bekerja keras untuk mewujudkan industri kelapa sawit
yang berkelanjutan dan jangan lagi sebut perkebunan sawit membuka lahan denagn
membakar hutan , itu cara yang sudah sangat kuno dan melanggar hukum! Semua
peserta menatapku, si pemateri akhirnya menyatakan maaf dan memberi informasi
sebenarnya bahwa saat ini sudah ada ISPO sebagai mandatori yang harus
dijalankan oleh perusahaan perkebunan kelapa sawit.
Indonesian Sustainable Palm Oil System (ISPO) adalah suatu kebijakan yang
diambil oleh Pemerintah Indonesia dalam hal ini Kementerian Pertanian dengan
tujuan untuk meningkatkan daya saing minyak sawit Indonesia di pasar dunia dan
ikut berpartisipasi dalam rangka memenuhi komitmen Presiden Republik Indonesia
untuk mengurangi gas rumah kaca serta memberi perhatian terhadap masalah
lingkungan.
Peraturan ISPO ini tertuang di dalam Peraturan Menteri Pertanian No 11
Tahun 2015, belum lagi ada peraturan dari Kementerian Lingkungan Hidup, jadi
jelas dengan adanya peraturan ini maka dipastikan para pengusaha enggak akan
ada yang berani membakar lahan, tapi lahan kami terbakar itu adalah fakta.
Ok tahan dulu tentang ISPO karena nanti akan aku bahas di artikel
selanjutnya. Kali ini aku hanya ingin kalian memahami bahwa sawit itu baik,
sure! karena enggak kenal aja maka tak sayang hehe. Bicara kebakaran lahan
pasti ada asap, dan beberapa tahun lalu asap adala bencana tahunan. Pekanbaru,
Jambi, Sumatera Selatan dan Kalimantan merupakan provinsi yang sangat sering
mengalami bencana Asap. Bahkan Pekanbaru seminggu terakhir kemarin ISPU (Index
Standar Pencemar Udara) sudah mencapai tahap TIDAK SEHAT sampai BERBAHAYA,
normalnya adalah 150 Psi namun sekarang sudah mencapai 300-400 Psi. Aktifitas
masyarakat menjadi terganggu, anak sekolah sampai diliburkan dan bahkan ancaman
penyakitpun tak terelakkan lagi.
Aku saat di site |
Sebagai salah satu orang yang pernah bekerja di Perkebunan Kelapa aku ingin
berbagi pengalaman dan kita berdiskusi untuk keadaan yang lebih baik
kedepannya.
Dahulu tahun 1990an memang banyak perusahaan yang melakukan pembukaan lahan
dengan cara menebang dan menumpuk pohon lalu membakarnya dan kegiatan ini
tergolong murah untuk memangkas anggaran pembukaan lahan, namun sejak
pemerintah mengeluarkan aturan yang cukup keras tentang resiko pembukaan lahan
dengan membakar (kalau tidak salah sejak tahun 2001 sudah ada Peraturan
Pemerintah) dimana level Direktur bisa dipenjarakan dan harus bertanggung jawab
atas kebakaran hutan dan sejak itu pula pengusaha sawit sudah mengalihkan
teknik pembukaan lahan menjadi zero burning, yang artinya tidak boleh lagi
membuka lahan dengan membakar, teknik pembukaan lahan harus secara mekanik,
menggunakan alat berat (bulldozer dan excavator) untuk menumbang pohon-pohon
pada lahan ijin pengusaha.
Aku bekerja di Perkebunan Kelapa Sawit sejak tahun 2004 sampai sekarang.
Selama aku bekerja di 6 peruasahaan perkebunan kelapa sawit maka semua
kontraktor melakukan pembukaan lahan dengan teknik zero . Perusahan memiliki
SOP KEBAKARAN LAHAN, juga memiliki REGU PEMADAM KEBAKARAN sendiri, bahkan kami
melakukan kerjasama berupa latihan pemadamam kebakaran lahan dan siaga API
dengan Pemadam Kebakaran Daerah setempat. Lalu yang terjadi adalah bukan kami
yang membakar tetapi "LAHAN PERKEBUNAN KAMI TERBAKAR".
Salah satu contoh pemadaman kebakaran di kebun kami |
Nah, gimana? Jadi mari bicara sawit dengan baik, industri sawit di
Indonesia mengatasi 20% kemiskinan di Indonesia tentunya kami terus bekerja
sesuai arahan pemerintah menciptakan industri sawit yang berkelanjutan.