Hi mom's,
Kalau dulu saat aku kecil ada istilah "4 Sehat 5 Sempurna", saat itu panduan makanan bergizi adalah nasi, sayur, lauk pauk dan susu. Namun seiring perkembangan zaman dan hasil penelitian WHO dan pakar gizi, ternyata kebutuhan nutrisi setiap orang itu berbeda, maka hadirlah sebuah kampanye di Indonesia melalui Kementerian Kesehatan yaitu "Kampanye Isi Piringku". Dengan kampanye ini istilah 4 Sehat 5 Sempurna sudah ditiadakan berganti dengan Gizi Seimbang, kampanye Isi Piringku mengingatkan kita kalau kebutuhan nutrisi setiap orang berbeda, so isi piringnya juga beda ya kan?
Sosialisasi memang sudah berjalan, namun di Indonesia sosialisasi ini susah banget bisa berjalan dengan baik, kendalanya masyarakat kadang tidak mendukung program dengan berbagai alasan. Saya jadi teringat Posyandu di RT kami juga terpaksa dibubarkan dengan alasan peserta tidak banyak. Sebenarnya persoalan bukan peserta tidak ada namun saya adalah salah satu keluarga yang suami istri bekerja dan anak-anak dititip di daycare. Ketika ada jadwal Posyandu otomatis kami tidak bisa ikut. Dari kami sudah ada permohonan bahwa kalau bisa kegiatan posyandu dilaksanakan weekend, tapi ternyata pihak kesehatan nya yang tidak bisa. Alhasil gimana program pemerintah mau jalan bila tidak ada solusi?
Sosialisasi Isi Piringku dan Pola Asuh Positif |
Kampanye isi piringku diharapkan bisa menuntaskan stunting di Indonesia, untuk itu butuh peran aktif masyarakat, dan sebagai salah satu upaya mewujudkan Sosialisasi Isi Piringku Danone mengadakan kerjasama dengan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dan pemerintahan kota, dalam hal ini provinsi DKI Jakarta khususnya Jakarta Utara dengan melibatkan guru-guru PAUD.
Kenapa Guru PAUD ?
Susahnya masyarakat untuk hadir secara kontinu ke Puskesmas membuat Danone berpikir bahwa anak-anak yang sehat tentu berada di sekolah dan anak usia dini adalah target utama Sosialisasi Isi Piringku, dengan melibatkan Guru-Guru PAUD diharapkan bisa meningkatkan kesadaran para orang tua untuk memberi gizi seimbang kepada buah hatinya.
Guru-Guru Paud se DKI Jakarta memang sudah dibekali dengan program PIKUMBANG yaitu Program Intervensi Tumbuh Kembang anak usia dini yaitu antara 4 - 6 tahun. Guru Paud akan membantu Suku Dinas Kesehatan DKI Jakarta untuk mengambil data-data tumbuh kembang anak-anak, setiap bulan data tersebut akan diserahkan ke Puskesmas.
Karena itu Sosialisasi Isi Piringku kepada Guru Paud Jakarta Utara yang berlangsung 20 November kemarin melibatkan guru-guru Paud yang terletak di 6 kecamatan Jakarta Utara. Pada kesempatan kali ini hadir Bapak Ali Maulana Hakim selaku Wakil Wali Kota Jakarta Utara, beliau menyambut baik Sosialisasi ini dan berharap angka stunting yang masih ada di Jakarta Utara bisa ditekan sehingga tidak ada lagi anak-anak di Jakarta yang stunting.
Sosialisasi Isi Piringku
Acara ini juga diisi dengan materi yang sangat baik bagi Guru-Guru Paud, diantaranya pemaparan dr. Dian Kusumadewi, M.Gizi mengenai porsi Isi Piringku, dimana Susu bukan lagi hal yang wajib karena nilai gizinya adalah protein hewani sehingga setara dengan lauk pauk. Kemudian konsumsi karobohidrat tidak terbatas hanya nasi saja dan guru-guru Paud diminta untuk terus menjalankan program makan sehat sehingga anak-anak akan terbiasa pola makan sehat sampai mereka dewasa. Semua anggota keluarga harus makan sesuai dengan kebutuhannya, isi piring setiap anggota keluarga harus berbeda dan disesuaikan dengan kebutuhan tubuhnya. Selain itu jangan lupa untuk melakukan cuci tangan yang benar, melakukan aktivitas fisik dan tentunya minum air minimal 8 gelas sehari.
Pada kesempatan ini guru-guru PAUD juga mendapat materi tentang kesehatan anak dari Dokter spesialis anak yaitu dr. Hartono Gunardi, beliau menyampaikan bahwa sangat penting anak balita dipantau tumbuh kembangnya dengan mencatat tinggi badan, berat badan dan lingkar kepala. Guru paud juga diminta tak pernah memaksakan anak-anak untuk bisa langsung calistung karena perkembangan otak anak bertahap dan setiap anak itu mempunyai kemampuan unik yang berbeda-beda jadi diharapakn Guru Paud bisa menemukan keunikan masing-masing anak sehingga bisa memberikan perlakuan sesuai kemampuan anak-anak.
Pola Asuh Positif Pada Anak
Guru Paud merupakan orang yang bertanggung jawab terhadap perkembangan anak, diharapkan Guru Paud bisa menjadi role model bagi anak-anak didiknya. Untuk itu Sosialisasi ini juga berbarengan dengan mengajarkan Guru Paud bagaimana memberikan Pola Asuh yang positif, tak tanggung-tanggung ilmu psikolog parenting ini langsung diberikan oleh Mbak Roslina Verauli, M.Psi., Psi selaku Praktisi psikologi klinis, Mbak Vera meyakinkan kami bahwa memberi pola asuh positif itu enggak susah, apalagi anak usia dini usia 2-3 thaun itu mudah bangat untuk melihat bakat anak-anak sehingga guru paud bisa mengembangkan bakat anak didiknya dengan optimal. Selain itu dalam kesepmatan kali ini hadir juga seorang mom entrepreneur Mbak Faza Fairuza Az Zahra (Fay) yang kerap menyapa pendengarnya lewat saluran udara radio Kiss FM, sebagai ibu muda beliau juga kerap mengalami kesusahan untuk melakukan komunikasi yang efektif dengan anaknya yang berusia 3 tahun. Dan Mbak Vera memberi tips bahwa anak-anak akan lebih bahagia bila diajak melakukan kegiatan fisik, gadget bisa saja kita beri asal tahu caranya dan batasan usianya.
Well, itu dulu sharing kali ini ya mom's semoga kita sudah bisa memberikan gizi seimbang bagi seluruh keluarga dan jangan lupa untuk menerapkan pola asuh positif untuk tumbuh kembang anak yang lebih baik.