Belajar adalah proses yang terus akan kita jalani sepanjang hayat, tak ada habisnya!
Sejak lahir ke dunia yang kita lakukan adalah belajar, bahkan ada bayi yang harus ditepuk dulu bokongnya baru menangis dan itu adalah proses belajar. Bahkan sejak dalam kandungan kita juga secara otodidak belajar survive untuk mendapatkan makanan dari tubuh ibu kita.
Seiring bertambahnya usia, dengan bantuan stimulus dari orang tua akhirnya kita bisa berjalan, bisa bicara, bisa mengenal sebagian isi dunia, bahkan kita belajar untuk menjadi baik sebagai bekal di hari akhir. Tak ada batasan buat siapa saja untuk belajar. Beranjak remaja kita juga semakin banyak mempelajari sesuatu, kuliah kita belajar hal lain untuk mempersiapkan masa depan.
Saat mendapatkan pekerjaanpun kita dituntut untuk belajar, setelah menikah kita belajar untuk bisa menjadi sosok yang sempuna bagi pasangan. Setelah mempunyai anak kita sibuk menggali semua ilmu parenting demi hadir menjadi orangtua yang baik bagi buah hati kita. Tak ada habisnya belajar hal-hal baru dalam hidup.
Ketika merasa gagal, kita butuh waktu untuk mempelajari hal baru supaya tak menemui kegagalan yang sama. Kegagalan sering menjadi motivasi kita untuk belajar. Lantas kalau memang belajar enggak ada habisnya mengapa selalu ada orang yang bisa menyia-nyiakan hidupnya? Sering kali kegagalan menjadi akhir segalanya, apakah mereka tak belajar? Yup! Mereka adalah orang-orang yang tau mau belajar bahkan dari kesalahan diri sendiri.
- Mudah Menyerah, butuh semangat untuk terus belajar. Seseorang yang mudah menyerah biasanya cenderung tak mau belajar dari masa lalu. Adalah sebuah kerugian memiliki sifat mudah menyerah, sifat ini akan membuat kita pesimis, ketika ada hal baru maka rasa apatis sudah menyerah. Kegagalan sudah ada bahkan sebelum dia berusaha.
- Tidak Membuka Diri, ada banyak orang yang tak mau berkemabang hanya karena merasa hal-hal baru itu tak penting, mereka menutup diri sehingga tak bisa mengakses sesuatu yang baru dimana bisa jadi hal baru akan membuat mereka sadar bahwa apa yang sedang dijalaninya adalah salah namun karena tidak membuka diri pada akhirnya mereka menganggap orang-orang yang belajar menjadi aneh.
- Merasa Hebat, ada teman yang susah menerima hal baru karena merasa sudah hebat. Dirinya tak perlu mempelajari hal baru karena merasa apa yang ada saat ini sudah memenuhi kebutuhannya, padahal kalau dia mau belajar tentulah dia bisa lebih baik dalam kehidupannya.
- Pemalas, malas itu selalu ada dalam diri kita namun kadarnyalah yang membedakannya. Namanya saja sudah pemalas maka dia merasa tak perlu belajar hanya untuk hal yang sama. Aku kerap menggali informasi ailmu parenting dari banyak pihak, hal ini membuat aku bisa mempunyai banyak sudut pandang dari hal yang sama.
Belajar adalah hal baik, namun ada juga orang yang belajar untuk hal tak baik. Belajarlah terus sampai kita sampai di garis finish, belajar tak mengenal usia, belajar tak akan ada habisnya bahkan kita sering mendengar ada lulusan tertua hampir disegala bidang. Hal tersebut membuktikan bahwa belajar tak ada habisnya!