Suatu kali aku pernah mendengar curhat eh keluh kesah tepatnya sih, karena kalau curhatkan dia butuh solusi kalau keluh kesah cuman didengar doang. Dan aku mengernyitkan kening mendengarnya, pasalnya apa yang menjadi keluh kesahnya hari itu seharusnya sudah menjadi diskusi paling seru sebelum menikah.
Diskusi Sebelum Menikah? |
Aku pribadi karena menikah sudah diatas kepala tiga maka ada banyak hal yang aku diskusikan sebelum menikah dengan calonku, apalagi aku kebanyakan dicurhatin sama teman-teman yang sudah menikah duluan. Jadi masalah-masalah yang dihadapai mereka yang menurutku cocok dengan situasiku ingin aku hindari supaya tidak menjadi konflik.
Baca Juga : Tugas Pak Suami
Buat kalian yang belum menikah masih ada waktu untuk membahas hal-hal berikut supaya ketika sudah menjadi pasangan enggak bingung dan bete mendapati perbedaan, well 5 hal ini sangat perlu didiskusikan sebelum menikah :
- Penghasilan : buat yang bekerja membahas tentang penghasilan menurutku sangat penting, pembahasan bukan hanya tentang "sebera gede gaji lu dan pasangan" tapi bahas saja tuntas bila sudah menjadi pasangan pengaturan keuangannya mau seperti apa? Aku meminta suami harus memberikan 100% gajinya kepada ku dan tentang kebutuhannya aku menjaminnya dan semua pengeluaran diatur bersama. Jujur saja terhadap pasangan berapa nominal yang kita dapat, enggak usah berbohong toh ga ada manfaatnya. Kalau sudah memutuskan menikah maka hilangkan pembatas pada diri masing-masing kalau kata lagu "jangan ada dusta diantara kita". Teman ku mengeluh ketika suaminya enggak pernah ngasih gajinya ke dia, lah dulu pas pacaran apa gak dibahas? Jawabannya tidak dan salah siapa coba?
- Urusan Domestik Rumah Tangga : bahas deh bagian ini diawal karena jangan sok jago juga sebagai wanita, ujung-ujungnya lelah dan merepet lalu bilang "kau bukan yang dulu lagi". Diawal menikah aku gak bahas masalah ini, aku merasa sanggup handle sendirian tapi boom! punya anak membuat aku mau gila dengan semuanya, aku sih strong ges, cuman muncul rasa tak ikhlas melihat suami bisa makan sambil nonton santuy sementara aku memikirkan kamar tidur yang belum dibereskan. Alhasil aku ajak suami ngobrol dan minta komitmen bahwa urusan domestik kita handle bersama, suami kaget sih tapi kemudian dia menyadari bahwa aku sedang kelelahan dan sejak itu aku lebih waras karena suami membantu mengurus urusan rumah tangga. Hal ini tentu bisa menambah rasa hormat juga terhadap pasangan, apalagi kalau cinta mulai menipis maka hal remeh begini bisa bikin jatuh cinta lagi
- Masa lalu : buat aku ini merupakan hal penting karena aku enggak mau membuang energi dengan hal-hal enggak terduga kek di sinetron. Misal tiba-tiba datang gitu seorang perempuan bawa anak, jiiiaaahh hahaha ini memang sinetron banget liii. Aku tanya ke suami apakah dia punya sangkutan hutang baik material ataupun sekedar janji-janji dengan seseorang? Lah ribet amat li? Ribet memang namanya juga kita mau hidup dengan orang lain, masak iya kita gak persiapkan sampai akhir ya kan? Dan benar saja ternyata suami menyimpan masa lalu dan untung saja cepat ketahuan kalau enggak kan berabeh. Aku pribadi juga memberitahukan ke pasangan bagaimana masa lalu ku. Aku pernah berhubungan dengan siapa saja, karena percaya deh orang-orang yang pernah mampir ini bisa jadi bertemu suatu saat dan kalau sudah diinfokan maka gak ada momen awkward deh. Soalnya aku pernah enggak sengaja ketemu seorang pria yang sudah beristri juga eh kampretnya dia malah sok buka-buka masa lalu di depan suami, untung suami udah dengar lama dari mulut ku jadi enggak nimbulin kegaduhan.
- Urusan Orangtua/Mertua : kalau aku memang nyari suami yang udah yatim piatu aja deh biar enggak ribet dengan urusan mertua. Namun demikian aku masih selalu menjaga silaturahmi dengan ipar. Tiap lebaran rutin ngasih THR buat semua ponakan dari pihak suami, tiap sebulan sekali mampir ke ipar membawa buah tangan. Sebaliknya suami ke orang tua ku? Selow ajalah karena aku tahu kok gimana mamak papa.
- Mahar : kalau calon lu ngutip dalil "bahwa perempuan sholeh itu maharnya yang mudah dan murah" maka jangan ragu tinggalkan dia haha. Suamiku awalnya bilang begitu, lah kalau gak sanggup gak papa kok kita gak jadi. Mahar itu buat kita ges, jangan beranggapan kita matere yah wajar aja dong kita minta mahar. Setelah mendengar jawabanku begitu ternyata suami bisa juga tuh jungkir baling dapetin mahar yang aku butuhkan haha. Perempuan tuh menikah akan jadi milik suami maka penghormatan terakhir bagiku adalah menuruti apa yang menjadi kehendak mamak papa, toh mahar itupun buat aku. Jadi bahas lah mahar ini dengan baik, jangan juga menyulitkan yang penting kita tahu dong kadar kesanggupan pilihan kita.
Baca Lagi : Jodoh Itu Sempurna
So kalau sudah diskusikan 5 hal diatas sebelum menikah maka kalian bisa menyelamatkan 5 tahun pernikahan, 5 tahun pertama itu kata orang banyak konflik. Tapi yang aku rasakan enggak ada sih yah mungkin karena memang sudah dibahas dari awal dan aku tuh aquarius jadi memang dari sananya santuy bangetlah hehe.
Yo wes yang masih jomblo semoga segera menemukan pasangan ya