Pandemi Covid19 membuat dunia sepi, anak-anak diminta belajar dari rumah, sebagian ASN bekerja dari rumah, beberapa perusahaan swasta melakukan berbagai skema jam kerja untuk memperkecil kemungkinan terpapar covid19. Harapan bekerja dari rumah juga membawa harapan bagiku, for honestly aku akan berterima kasih andai perusahaan ku memberlakukan hal yang sama. Hari senin aku berangkat seperti biasa dan setibanya di kantor aku berusaha mengajak HRD berdiskusi 'gimana nasib kita? Work From Home juga gak?' Tak ada satupun yang menyambutnya, ya aku tahu mereka bukan tak ingin tapi semua tahu kalau itu tak mungkin.
Hope Everything Will OK |
Kami bekerja dibidang Perkebunan Kelapa Sawit, perkebunannya ada di Meulaboh, covid19 tampaknya masih jauh untuk sampai kesana. Kegiatan operasional berlangsung setiap hari, ada banyak administrasi yang harus kami kerjakan setiap hari, menjual buah, menjual CPO dan kernel jadi memang akan ada banyak kerugian bila kami libur.
Namun aku bukan mengajukan libur melainkan skema perubahan jam dan lokasi kerja, ditengah diskusi kami di WAG tiba-tiba owner mengetik dan semua karyawan diam menanti apa yang akan disampaikan beliau, dan seperti dugaan kami 'STOP diskusi tentang libur'. Deg! Semua diam, padahal kalau saja ada yang mau bersuara bahwa yang aku harapkan hanya bekerja dari rumah.
Akhirnya kami menerima kenyataan bahwa kami tak mungkin bisa Work From Home, aku masih harus melakukan aktifitas sebagaimana biasanya. Naik kendaraan umum dan mengitari kota Jakarta menuju tempat kerja, biznillah!
19 Maret kemarin ada sedikit harapan yang patut kami syukuri, jam pulang kantor dipercepat satu jam, dan semoga kami bisa segera bekerja dari rumah. Well meski aku masih menanti kapan aku bekerja dari rumah, namun aku memantau teman-teman yang bekerja dari rumah dengan berbagai skema.
ASN dipastikan bekerja dari rumah, menggunakan situs Zoom meeting mereka bisa menggelar rapat online dalam waktu 40 menit sampai 100 peserta. Suasana baru yang bisa dinikmati bukan? Mungkin target kerja tak tercapai 100% namun aku percaya tak ada pekerjaan tertunda. Bahkan beberapa teman sampai tertawa ketika mereka harus live ternyata pasangan atau anak malah ikut ke record hehe.
Ada lagi teman yang bekerja selang seling, skema ini lebih memungkinkan untuk mencapai kpi pekerjaan. Sementara itu anak-anak ku justru harus belajar dari rumah, dan ternyata mereka menikmatinya meski sebagian anak-anak ini sudah kangen hadir ke sekolah.
Ditengah penantianku untuk bekerja dari rumah ternyata ada orang-orang yang tak bisa bekerja dari rumah. Mereka adalah para tenaga medis, aku sedih tak bisa bekerja dari rumah namun melihat para ksatria tenaga medis yang bekerja tanpa lelah bahkan mereka harus berhadapan langsung dengan para pasien positif Covid19, ah rasanya aku egois kalau merasa marah dengan owner yang tak membuat kami bekerja dari rumah.
Sejak melihat para tenaga medis akhirnya aku bisa ikhlas tetap bekerja seperti biasa, masih ada orang-orang yang rela bekerja demi orang banyak, jadi akupun harus semangat. Meski bekerja seperti biasa sebisa mungkin aku akan berusaha melakukan pencegahan Covid19 :
- Mencuci tangan dengan sabun, usahakan mencuci tangan sesering mungkin dan lakukan dengan cara yang benar
- Gunakan Hand Sanitizer, ketika di dalam kendaraan umum maka usahakan menyediakan hand sanitizer sehingga bisa selalu membersihkan tangan
- Sehabis bekerja langsung ganti semua pakaian dan mandi dengan tata cara yang benar
- Minum multivitamin, selama ini malas melakukannya tapi karena Covid19 aku rajin komsumsi vitamin entah madu atau minuman multivitamin
- Menggunakan Masker selama dalam perjalanan
- Menjaga jarak dengan orang lain baik dalam perjalanan maupun didalam kantor
Well mari saling mendoakan supaya keadaan segera membaik ya dan jangan lupa untuk waspada covid19 untuk kebaikan semua, lindungi dirimu bukan karena takut tertular melainkan takut menularkan.
Stay safe everyone !