Situasi Pandemi Covid19 pada akhirnya mengajak kita untuk bekerja, belajar dan beribadah dari rumah. Pandemi Covid19 menurut pandanganku adalah cara tuhan untuk memberikan keseimbangan bagi semua pihak. Selama ini bumi sudah terbatuk-batuk dengan polusi, dengan kehadiran makhluk Allah bernama Covid19 akhirnya bumi bisa bernafas lega, polusi berkurang karena banyak aktifitas tidak berjalan.
Home Learning SDI Permata Hati |
Sebagian orang mungkin tidak mendukung gerakan Home Schooling ternyata hari ini kita semua dipaksa untuk belajar di rumah, bagi para penggerak HS mungkin mereka bisa bilang "nah, asyikkan belajar di rumah".
Kondisi saat ini memang serba salah, yang menjalani WFH sudah merasa jenuh, sebaliknya yang belum WFH berharap bisa di rumah aja. Saat ini anak-anak kita menjalani learning from home tapi tahukah kita ada anak-anak yang bahkan berhenti total proses belajarnya selama pandemi ini.
Apapun keputusan selalu ada dua sisi dalam menyikapinya, tentu saja saya memilih untuk selalu mendukung apapun yang telah menjadi keputusan karena itu adalah cara termudah untuk melakukan adaptasi.
Kedua anakku bersekolah di SDI Permata Hati Tangerang, menjalani Learning From Home sejak 18 Maret 2020 hingga 22 Mei 2020 (menunggu perkembangan). Semua proses belajar dialihkan ke grup WA dan selama ini semua wali murid sudah ada di grup WA jadi kendala gadget sepertinya tidak ada.
Minggu pertama Wali Kelas memberi bahan pelajaran di grup WA dengan jelas memberi petunjuk tugas apa saja yang akan dikerjakan. Karena anakku masih kelas 1 SD dan TK A maka sejauh ini aku dan kedua anakku masih enjoy menjalani Learning from home.
Aku cukup memberi informasi pelajaran apa, halaman berapa dan anakku dengan mudah memahami pelajarannya, setiap tugas yang dikerjakannya akan kami diskusikan. Dan teman-teman anakku lainnya juga aktif melaksanakan tugas mereka.
Berbeda dengan anak keduaku yang masih TK A sepertinya teman-temannya kurang disiplin dengan waktu, sehingga ada saja anak murid yang setor tugas lewat dari jam sekolah. Namun demikian guru tetap memakluminya.
Pihak sekolah juga tampak mengevaluasi proses belajar dari rumah, terbukti saat aku memberi masukan sebaiknya guru memberikan materi lewat video, minggu berikutnya Wali kelas menyapa murid dengan video dan hal ini cukup menggembirakan anakku, karena dia memiliki rindu untuk bertemu ibu guru dan teman-teman. Si anak TK juga senang banget ketika Ibu guru menyapa, dan Pak Jamal memberikan materi menggambar lewat video.
Semua pihak harus mau bekerjasama supaya proses belajar dari rumah tak menjenuhkan, jangan hanya terpaku pada arahan ibu guru karena kita sebagai orangtua tentu saja lebih mengenal anak-anak kita, jangan mengeluh hanya karena merasa capek, karena ada banyak anak-anak didik yang merindukan apa yang sedang kita lakukan.
Beberapa teman yang di Sulawesi bahkan rela datang ke sekolah demi menjemput tugas karena keterbatasan alat komunikasi, adalagi sekolah yang yang mengirim tugas ke salah satu orang tua yang punya handphone dan nanti semua wali murid akan mendatanginya, tugas itu diaampaikan dari mulut ke mulut, lalu di Papua beberapa sekolah pendidikan harus berhenti total karena kondisi saat ini.
Kami termasuk beruntung karena situasi belajar di SDI Permata Hati masih berjalan sampai saat ini. Ujian Tengah Semester dan ulangan harian juga bisa berlangsung seperti biasa hanya saja tempatnya bukan di sekolah melainkan di rumah. SDI Permata Hati Tangerang juga sangat memberi toleransi kepada orang tua yang bekerja, jadi tidak ada tekanan pengumpulan tugas harus setor pada jam tertentu. Alhamdulillah aku juga terbantu karena wali kelas memberi tugas malam hari sehingga sebelum ngantor aku bisa mendampingi anak untuk menyelesaikan tugas belajar hariannya.
Tips yang kami lakukan selama learning from home adalah :
Apapun keputusan selalu ada dua sisi dalam menyikapinya, tentu saja saya memilih untuk selalu mendukung apapun yang telah menjadi keputusan karena itu adalah cara termudah untuk melakukan adaptasi.
Kedua anakku bersekolah di SDI Permata Hati Tangerang, menjalani Learning From Home sejak 18 Maret 2020 hingga 22 Mei 2020 (menunggu perkembangan). Semua proses belajar dialihkan ke grup WA dan selama ini semua wali murid sudah ada di grup WA jadi kendala gadget sepertinya tidak ada.
Minggu pertama Wali Kelas memberi bahan pelajaran di grup WA dengan jelas memberi petunjuk tugas apa saja yang akan dikerjakan. Karena anakku masih kelas 1 SD dan TK A maka sejauh ini aku dan kedua anakku masih enjoy menjalani Learning from home.
Aku cukup memberi informasi pelajaran apa, halaman berapa dan anakku dengan mudah memahami pelajarannya, setiap tugas yang dikerjakannya akan kami diskusikan. Dan teman-teman anakku lainnya juga aktif melaksanakan tugas mereka.
Berbeda dengan anak keduaku yang masih TK A sepertinya teman-temannya kurang disiplin dengan waktu, sehingga ada saja anak murid yang setor tugas lewat dari jam sekolah. Namun demikian guru tetap memakluminya.
Pihak sekolah juga tampak mengevaluasi proses belajar dari rumah, terbukti saat aku memberi masukan sebaiknya guru memberikan materi lewat video, minggu berikutnya Wali kelas menyapa murid dengan video dan hal ini cukup menggembirakan anakku, karena dia memiliki rindu untuk bertemu ibu guru dan teman-teman. Si anak TK juga senang banget ketika Ibu guru menyapa, dan Pak Jamal memberikan materi menggambar lewat video.
Semua pihak harus mau bekerjasama supaya proses belajar dari rumah tak menjenuhkan, jangan hanya terpaku pada arahan ibu guru karena kita sebagai orangtua tentu saja lebih mengenal anak-anak kita, jangan mengeluh hanya karena merasa capek, karena ada banyak anak-anak didik yang merindukan apa yang sedang kita lakukan.
Beberapa teman yang di Sulawesi bahkan rela datang ke sekolah demi menjemput tugas karena keterbatasan alat komunikasi, adalagi sekolah yang yang mengirim tugas ke salah satu orang tua yang punya handphone dan nanti semua wali murid akan mendatanginya, tugas itu diaampaikan dari mulut ke mulut, lalu di Papua beberapa sekolah pendidikan harus berhenti total karena kondisi saat ini.
Kami termasuk beruntung karena situasi belajar di SDI Permata Hati masih berjalan sampai saat ini. Ujian Tengah Semester dan ulangan harian juga bisa berlangsung seperti biasa hanya saja tempatnya bukan di sekolah melainkan di rumah. SDI Permata Hati Tangerang juga sangat memberi toleransi kepada orang tua yang bekerja, jadi tidak ada tekanan pengumpulan tugas harus setor pada jam tertentu. Alhamdulillah aku juga terbantu karena wali kelas memberi tugas malam hari sehingga sebelum ngantor aku bisa mendampingi anak untuk menyelesaikan tugas belajar hariannya.
Tips yang kami lakukan selama learning from home adalah :
- Tetap Bangun Pagi, meski di rumah saja tapi kebiasaan anak-anak tidak ada yang berubah. Mereka tetap bangun pagi dan mandi pagi seperti saat mereka bersekolah. Kebiasaan bangun dan mandi pagi jangan diubah hanya karena anak-anak tak berangkat ke sekolah.
- Belajar di rumah bukan libur, saat pertama kali mereka tidak berangkat ke sekolah, keduanya serentak bertanya 'kami libur?' sebagai orang tua aku menjelaskan bahwa belajar dari rumah bukanlah libur. Aku juga menjelaskan apa penyebab mereka tak bisa ke sekolah dan setelah mengerti setiap pagi anak-anak akan bertanya hari ini aku belajar apa?
- Tidur Cukup, jangan sampai ada alasan tak bisa bangun pagi karena tidurnya kemaleman. Tak ke sekolah bukan berarti kita boleh tidur lebih larut. Selama pandemi ini jam tidur anak-anak juga tidak berubah sehingga tidak ada alasan mereka tidak bangun pagi.
- Jam belajar sama seperti sekolah, meski di rumah tapi anak-anak memiliki jam belajar seperti di sekolah, Kanda saya arahkan untuk melihat jadwal belajarnya apa saja, bahkan terkadang dia yang mengingatkan harus belajar apa. Dengan disiplin seperti ini anak-anak juga bisa memahami tugas dan kewajibannya.
- Menulis Jurnal Harian, alhamdulillahnya wali kelas memberi tugas tambahan menulis jurnal harian dan ini hal baru buat Kanda. Dia merasa excited dan dengan jurnal harian dia seperti mereview kembali kegiatan hariannya.
Hikmah yang aku rasakan selama menjalani home learning adalah :
- Menghargai Jasa Guru, luar biasa memang jasa ibu bapak guru dalam mendidik anak-anak kita. Membantu Kanda belajar saja aku sudah kewalahan apalagi Ibu guru dengan banyak murid dan tentunya dengan berbagai karakter.
- Lebih Mengenal Kemampuan Anak, yah akhirnya aku mengetahui bahwa Kanda hafalan bacaan surat pendeknya tertinggal dari teman-temannya. Alhamdulillah selama learning from home kami bisa mengejar ketertinggalannya.
- Mengenal Teman Kanda, selama ini aku susah menghafalkan nama teman-teman Kanda, tapi dengan adanya laporan di WAG sekarang aku sudah tahu mana yang namanya Salsa, Dhiza, Jasmin dan lain-lain
Sebaliknya situasi belajar di rumah membuat khawatir juga karena anak-anak tidak berinteraksi dengan teman dan guru maka akan ada adaptasi baru lagi terhadap suasana sekolah.
So mari kita berdoa semoga pandemi covid19 segera berlalu dan anak-anak bisa belajar kembali di lingkungan sekolah bersama ibu bapak guru dan teman-temannya aamiin