New Normal alias kebiasaan baru bukan hanya bicara masker, jaga jarak dan cuci tangan. New Normal adalah sebutan untuk beradaptasi ditengah pandemi covid-19 which is WHO sudah menginformasikan bahwa Covid-19 tak akan beranjak meninggalkan kita, karenanya dibutuhkan adaptasi baru manusia untuk berdampingan bersama covid-19.
New Normal Ala Ibu Pekerja |
Kalau dibilang ada orang yang nekad tetap berangkat kerja, jujur aku kurang setuju kenapa? Aku adalah salah satu orang yang tetap beraktivitas seperti hari normal sebelum covid-19 hadir di Indonesia, bukan karena aku tak peduli melainkan perusahaan tak mengatur seperti apa yang kalian inginkan, lalu akupun tak bisa terlalu loyal mengingat kalau susah harus mengaku dulu baru dibantu. Yah kita tahus emua bantuan yang bergulir saja masih kekurangan, apalagi kalau aku menyengajakan demi ibu pertiwi gak berangkat kerja pastilah berujung PHK.
Baca : Sukses WFH Ala Workingmom
Ketika kalian WFh akupun sebenarnya ingin WFH entah dengan kebijakan apapun, namun pilihan itu tak ada sampai akhirnya pertengahan Ramadan perusahaan memberikan kebijakan WFH namun dengan jadwal selang seling which is menurutku gak efektif kalaulah tujuannya mengurangi penyebaran covid-19 tapi ini jauh lebih baiklah akhirnya bisa ngerasain WFH.
WFH Santuy apa Riweuh?
Awalnya aku berfikir WFH akan sangat menyenangkan, ternyata? WFH justruu membuat aku lebih riweuh karena berbarengan dengan kegiatan anak-anak belajar dari rumah juga. Lalu teman-teman disite seolah menganggap WFH itu artinya aku bisa ditanyai pekerjaan kapan saja! Bahkan sampai jam 10 malam masih ada yang telepon sekedar menanyakan kapan pembayaran dilaksanakan? Hadeuh...WFH tuh bukan kerja kapan aja bro!
Baca : Biaya Selama WFH
Belum lagi zoom meeting sekitar 2 jam yang cukup menguras energi, ditambah digitalisasi kantor yang belum maksimal sehingga kaki ingin rasanya berlari segera ke kantor supaya semua urusan beres. WFH kantor kami tidak menyediakan kendaraan jemputan tapi kami dianjurkan menggunakan kendaraan pribadi, tujuannya supaya meminimalisir penularan yang ada di kendaraan umum. MAsalahnya aku gak punya kendaraan pribadi, jadilah aku menguras kocek lumayan dalam untuk urusan ongkos selama WFH, PP 400 ribu dan kalau aku harus 2x dalam seminggu hadir ke kantor maka sebulan WFH hanya untuk ongkos aku sudah kehabisan 3,2 juta ges, tobat!
New Normal Working Mommy
So apa saja adaptasi baru yang aku lakukan menyongsong New Normal? Sejak diinfokan bahwa PSBB DKI Jakarta akan berakhir maka aku sudah mengambil sikap akan memberanikan diri menggunakan kendaraan umum. Dan untuk menghadapi New Normal sebenarnya bagiku enggak banyak perubahan kecuali dalam protokol kesehatan. Beberapa meme new normal yang beredar maka asalah satu new normal adalah membawa bekal sendiri, untuk urusan itu aku sudah melakukannya sejak menikah jadi tak akan masuk dalam daftar new normalku.
Saat ini yang aku lakukan untuk menghadapai New Normal adalah :
- Menyediakan Masker, aku sudah menyediakan masker baik untuk aku, suami dan kedua anak kami. Stok masker lebih banyak kain (non medis), namun aku juga menyediakan masker medis yang aku siapkan untuk pergi ke tempat yang crowded seperti naik kendaraan umum dan pasar. Selama ini aku gak suka banget menggunakan masker karena engap, tapi sejak covid-19 ada maka masker menjadi salah satu barang wajib yang harus dikenakan saat keluar rumah
- Google Glass atau kacamata pelindung, salah satu penularan covid bisa lewat mata karenanya kita perlu menggunakan pelindung wajah secara keseluruhan. Kenapa aku tak memilih face shield? Selain terlalu engap menurutku gak mudah menyimpannya ketika aku harus melepaskannya.
- Menyediakan Hand Sanitizer, semua orang saat ini dipastikan dalam setiap tas pasti ada Hand Sanitizer. Selain itu aku juga menyediakan sabun cair di teras rumah dan gak sulit karena selama ini sebelum masuk rumah memang sudah ada kran jadi tinggal membiasakan diri untuk mencuci tangan bila habis beraktifitas di luar rumah. Dan setibanya di kantor aku juga sudah mendapatkan protokol kesehatan seperti cek suhu, semprot disinfektan etc yang standardlah
- Menyediakan Suplemen, sebelumnya gak rutin namun kini menjadi wajib. Suplemen yang aku pilih adalah madu sumbawa meski harga sedikit mahal tapi aku yakini madu memang yang terbaik untuk menjaga stamina.
- Menjaga Kebersihan Rumah, selama ini aku cuek banget sama rumah namun salah satu new normal ku adalah membersihkan rumah etiap hari dengan mengepel dan melap menggunakan cairan disinfektan. Ternyata rumah bersih itu menambah bahagia mom's hehe
- Mengurangi Aktifitas Sex, yup! aku dan suami gak sevulgar normal day, kami memastikan hanya melakukan aktifitas sex karena kebutuhan bukan keinginan. Haha soalnya kami selalu ingin dalam normal day so new normal kami lebih kasih jadwal haha
- Berpikir Positif, bukan pasrah ya. Pada akhirnya harus berpikir positif bahwa Allah akan menjaga aku dan keluargaku, salah satunya aku enggak mau membaca berita-berita yang membuat diri makin khawatir lebih baik mesnyukuri new normal yang dihadirkan Allah
- Menjaga Jarak, New Normal di lingkungan pekerjaan adalah menjaga jarak dan ini masih sulit tapi aku sudah mengurangi kegiatan kumpul-kumpul dan selama berada di kantor masker gak pernah aku lepaskan.
Well, itu dia 8 hal New Normal ala aku dan semoga saja semua sektor selaras menjalan new normal. New normal bukanlah kebebasan namun berdamai dengan pandemi adalah keharusan saat ini. Aku belum bisa mengelist gak akan ke mall sebagai new normal ku hehe tapi paling tidak sejak Maret aku sudah dan tidak tertarik untuk mengunjungi mall.
So are you ready for a new normal?
0 Komentar
Komen ya biar aku tahu kamu mampir