Salah satu berkah ditengah situasi pandemi adalah melewati Ramadan kali ini terasa ringan bagi kedua anakku, terutama Kayama anak keduaku yang berusia 5 tahun. Tahun lalu keduanya juga sudah berpuasa, si sulung tahun lalu sudah full menjalankan puasa bahkan ketika kami melakukan mudik ke Sumatera Utara si sulung bisa berpuasa meski sedang dalam perjalanan, mashaallah.
Mengajak Balita Berpuasa |
Andai tidak ada pandemi covid-19 mungkin akan ada drama ingin membatalkan puasa seperti sebelumnya, mengapa? Kedua anakku selama kami bekerja mereka stay di daycare, disana ada banyak anak dengan berbagai karakter dan agama sehingga tak semua menjalankan puasa seperti apa yang sedang kami latih kepada mereka. Sometimes mama daycare akan menelepon menginfokan kalau Kanda atau Kayama rewel ingin berbuka puasa. Bila itu terjadi maka aku hanya bisa merelakannya, selain karena usia mereka masih balita tentu saja aku gak bisa merepotkan orang lain dengan tingkah "nakal" anakku.
Tapi tahun ini jauh berbeda, karena Covid-19 mereka harus stay at home, suami dan aku bekerja berdasarkan jadwal it's mean kami gak tiap hari harus ke kantor. Selama Ramadan 30 hari aku atau suami ada di rumah untuk menemani anak-anak sehingga lebih mudah mengendalikan dan mengontrol kegiatan berpuasa mereka.
Kedua anakku sudah paham apa arti puasa, sebelum mereka mengerti apa itu puasa mereka sudah kerap menanyakan kepada kami, mengapa kami tidak makan? ketika kami menjalan puasa sunnah Senin-Kamis. Kebiasaan berpuasa sunnah inilah yang memudahkan kami memberi penjelasan apa itu puasa. Sampai Kanda usia 3 tahun kami tak pernah melibatkannya dalam kegiatan sahur, alasannya? Kasihan dan belum paham juga kenapa dia harus dibangunkan sepagi itu. Namun saat Kanda usia 4 tahun ternyata dia bisa merasakan keriuhan kami saat sahur dan sejak itu dia selalu ikut bangun sahur begitu juga dengan adiknya.
Karena pandemi Covid-19 juga aku menjadi bisa menemani anak-anak seharian di rumah dan menyediakan makanan berbuka sendiri. Emang tahun sebelumnya gimana? Karena situasi normal maka aku bekerja dan baru bisa tiba di rumah paling cepat bertepatan dengan adzan maghrib, makanya untuk makanan berbuka biasanya aku order online sepanjangan perjalanan menuju rumah. Namun tahun ini berbeda dan aku bahagia bisa menanyai kedua anakku "hari ini mau berbuka dengan apa nak?" semua keinginan mereka aku kabulkan dengan olahan sendiri, alhamdulillah.
Nah gimana melatih si bungsu untuk berpuasa penuh selama di rumah aja? Berikut aku tuliskan tipsnya dan aku yakin kita semua punya cara untuk menjadikan anak kita anak yang sholeh, inshaallah.
7 Langkah Mudah Melatih Balita Puasa Ditengah Pandemi Covid-19
- Pastikan Anak Sudah Mengerti Apa Itu Puasa, seperti yang sudah aku jelaskan bahwa kedua anakku memahami apa itu puasa jauh sebelum mereka mengenal Ramadan. Keduanya tahu kami sering berpuasa sunnah, bahkan Kanda pernah ikutan meski di daycare dia minta buka hehe. Ketika anak sudah paham apa arti puasa maka dia akan berusaha untuk menahan lapar dan haus.
- Sahur Mepet Imsak, aku dan suami akan sahur terlebih dahulu baru kemudian kami membangunkan keduanya. Imsak tahun ini 4.30 wib jadi keduanya baru aku bangunkan 03.45 wib dan baru akan mulai sahur pukul 04.00 wib, 15 menit awal adalah drama mengumpulkan nyawa hehe. Mepet? Yup! supaya rengekan haus dan lapar baru muncul ketika jam 13.00 wib hehe. Emang bisa anak-anaknya cepat makan? Mau gak mau aku menyuapi mereka dan trik ini lumayan berhasil mempercepat makan sahur keduanya, buatku niat berpuasa nya sampai jangan riweh ngabisin suara buat mendesak anak makan "makan ntong buruaaan udah mau imsak!"
- Tidur Setelah Shubuh, setelah sahur maka biasanya langsung shubuhan dan setelahnya anak-anak aku ajak tidur supaya mereka gak kekurangan jam tidur selama Ramadan. Biasanya keduanya akan bangun jam 07.00 Wib karena harus belajar di rumah
- Ajak Bermain, selama Ramadan untungnya meski di rumah anak-anak tetap ada materi pelajaran sekolah, pukul 10.00 wib belajar selesai dan mereka terkadang memilih menonton televisi atau aku akan ajak bermain seperti becandain keduanya.
- Tidur Siang, Jam 13.00 wib keduanya wajib tidur siang dan baru akan bangun adzan ashar atau jam 16.00. Tidur siang ini lumayan banget membuat keduanya melewati puasa dengan mudah
- Nonton Youtube, setelah ashar biasanya merengeklah mereka dengan rasa haus dan lapar. Kalau hari normal keduanya hanya bermain gadget saat libur sekolah namun karena puasa dan untuk menghentikan rengekan maka dari jam 16.00 wib sampai 17.00 wib mereka akan melewati puasa dengan menonton youtube di gadget masing-masing.
- Libatkan Anak Menyiapkan Buka Puasa, Jam 17.00wib biasanya mereka akan mulai membantu aku menyiapkan segala keperluan berbuka puasa, ada yang menggelar karpet, ada yang membawa piring dan mereka akan menyiapkan piring masing-masing dengan menu pilihan mereka.
Itu dia cerita puasa ulihape.com tahun ini, semoga saja pandemi segera berlalu sehingga tahun depan kita sudah bisa taraweh bareng di masjid dan bisa bukber ya, aamiin