Ketika anakku komplain aku hanya bilang "terimalah takdir bahwa mami papi menjadi orang tua kalian" begitu juga mami papi berlapang dada menerima kalian sebagai takdir kami.
Kalau kita saling menerima takdir mungkin gak akan ada komplain dan harapan lainnya. Aku juga kadang gak mengerti apakah perkataanku benar atau tidak. Tapi bagiku menjalani hidup dengan menerima ketentuannya jauh lebih ringan daripada melambungkan ekspektasi yang tak bisa aku jamin apakah menjadi realita.
Aku gak berusaha banyak untuk menjadi orang tua yang baik, karenanya akupun gak berhak menuntutu banyak dari anak-anak yang dititipkan. Aku hanya percaya bahwa hidup adalah untuk berbuat baik, selebihnya biarkan kita berjalans esuai skenario Allah, kalau kita baik dalam perjalanan maka hasilnya akan baik. Bila tak baik maka akan ada kebaikan buat orang yang kita sayangi.
Karenanya aku gak pernah komplain kalau ada yang menyela antrian, karena aku berpikir siapa tahu anak-anakku, orang tuaku akan mendapat kemudahan pula. Aku juga gak pernah menginginkan anakku pintar selama aku sudah memberikan jalan untuk mereka menempuh pendidikan maka hasil bukan lagi urusanku.
Tugasku adalah menerima ketentuan dengan begini tak pernah ada sesal dalam hati. Kedua anakku memang masih kecil tapi aku selalu menunjukkan sikap bahwa mereka juga harus bisa menerima keadaan kami orang tuanya. Semoga saja kata-kataku bisa dimaknai sama oleh kedua anakku. Bila tidak, aku yakin waktu akan membuat mereka mengerti semuanya.
Minta Bantuan Allah
Pengetahuan ku tentang menjadi orang tua hanya aku pelajari dari pengalamanku, bahkan ketika hamil aku gak rajin mencari tahu apa, bagaimana menjadi orang tua. Aku suka menjalani hidup apa adanya, sedikit usaha, hasil yang baik sudah cukup buatku.
Kala anak gak mau makan, aku usaha yang aku bisa setelahnya aku meminta bantuan Allah lewat do'a untuk memberikan nafsu makan buat anakku. Ketika anakku belum bisa membaca, aku berusaha semampuku setelahnya aku berdo'a supaya Allah mudahkan anakku untuk mengenal huruf.
Kalau aku merasa tak baik, aku minta maaf kepada Allah karena tak sabar menjaga amanahnya dan aku melangitkan do'a supaya aku diberikan kelapangan hati untuk bisa menjaga amanahNYA dengan baik.
Yakin Takdir Terbaik
Kita selalu diminta berbaik sangka, dan aku menlakukannya. Kita selalu diminta berbuat baik dan aku melakukannya. Karena itu aku selalu yakin bahwa apa yang aku terima baik dan buruk itu adalah hal terbaik dari Allah.
Well, tak mudah memang menjadi orang tua, pun begitu menjadi anak.
0 Komentar
Komen ya biar aku tahu kamu mampir