Artikel kali ini aku mau menuliskan kisah Ibu Yusroh yang sembuh dari Kanker Serviks Stadium 2B, beliau adalah orang yang istimewa buat saya, istri dari Alm. Bapak Rusli yang membantu saya mewujudkan impian untuk bisa menginjakkan kaki ke Baitullah. Sejak pertemuan hari itu hingga kini silaturahim kami berjalan dengan baik sekalipun Bapak Rusli sudah berpulang ke rahamtullah. Aku menjadi bagian keluarga mereka dan berteman akrab dengan anak cucu beliau. Kisah perjalanan Ibu Yusroh melawan kanker serviks stadium 2B di usia senja 67 tahun sangat menginspirasi ku, kisah ini juga sudah seizin beliau dan anaknya untuk aku tuliskan.
Pengalaman Berobat ke RS Gelenagles Penang - Malaysia |
Ibu Yusroh Divonis Kanker Serviks Stadium 2B di Usia 67 Tahun
Tahun 2014 aku mendapat kabar bahwa Ibu Yusroh divonis Kanker Serviks stadium 2B, kaget rasanya dimana saat sudah siap untuk kembali kepadaNYA (maklum biasanya orang tua yang sudah usia 60 tahunan akan berpikir sudah waktunya bersiap-siap kembali kepada sang pencipta) beliau malah divonis kanker serviks. Saat itu Bapak masih ada, beliau mengupayakan segala pengobatan untuk Ibu namun kesehatan Ibu tak kunjung membaik. Sampai akhirnya Tahun 2015 lewat anak bungsunya kami mendapat sebuah harapan untuk sehat, informasi yang kami peroleh salah satu Rumah Sakit di Penang terkenal sukses dalam menyembuhkan pasien kanker serviks meski stadium sudah lanjut.
Kabar baik ini segera dieksekusi, sebelumnya keluarga Ibu Yusroh sudah mengusahakan di beberapa Rumah Sakit yang ada di dalam negeri, namun mengingat kalau harus berobat ke Jakarta rasanya biaya pendamping harus dipikirkan karena pasti butuh waktu dan perawatan kemoterapi kebanyakan di Rumah Sakit harus rawat inap sedangkan di Penang tindakan kemoterapi bisa dilakukan rawat jalan. Faktor inilah yang memutuskan keluarga Ibu Yusroh untuk berobat ke Penang - Malaysia. Apalagi dari Palembang sudah ada pesawat langsung dengan harga under 300K saat itu, sedangkan ke Jakarta belum tentu bisa dengan harga tersebut.
RS Gleneagles Bagian dari MHTC
Setibanya di Penang kami baru tahu kalau ternyata RS Gleneagles tempat Ibu akan menjalani pengobatan merupakan member dari Malaysia Healthcare Travel Council (MHTC) dan ternyata informasi terkait MHTC bisa kita dapat sejak dari Indonesia jadi sebelum menuju Malaysia kita sudah bisa bikin appointment terlebih dahulu. Namun meski keluarga Ibu Yusroh berangkat dadakan ternyata tak mendapat hambatan apapun. MHTC bisa diakses di www.mhtc.org.my adalah sebuah organisasi yang didirikan oleh Kementerian Kesehatan Malaysia yang bertugas sebagai perwakilan dari 69 rumah sakit swasta di Malaysia, serta sebagai pusat informasi dan fasilitator bagi pasien-pasien di Indonesia yang mau berobat ke Malaysia seperti Kuala Lumpur, Penang, Melaka, Sabah, Sarawak, dll. MHTC berkantor pusat di Kuala Lumpur, Malaysia dan memiliki perwakilan di beberapa negara seperti Indonesia, China, Myanmar, dan Vietnam.
Berikut adalah sebagian dari anggota rumah sakit yang bergabung dalam MHTC : Penang Adventist, Gleneagles Penang, Loh Guan Lye Specialist Centre, Mahkota Medical Centre, Sunway Medical Centre, Alpha Fertility Centre, Institut Jantung Negara, Pantai Hospital Group, Prince Court Medical Centre dsb.
Kesan pertama dari Keluarga Ibu Yusroh saat mengunjungi Rumah Sakit Gleneagles adalah "Rumah Sakit rasa Mall kata Yuk Meri putri dari Ibu Yusroh". Di RS Gleneagles ini semua Dokter berpenampilan bak eksekutif li, nggak ada yang pake jas dokter kek di Indonesia jadi pas ketemu dengan Dokter pakaiannya jas dan berdasi aura yang begini sangat baik bagi pasien dan keluarga. Para Dokter sangat ramah bahkan setiap berkonsultasi selalu di pesankan 'selepas kemo jom jalan-jalan ke KL' semua tenaga medis selalu membuat pasien punya energi positif. Begitulah cerita yang aku dengar, mendengarnya saja sudah bikin takjub dan semangat ya?
5 Alasan Memilih Berobat Ke RS Gleneagles Penang - Malaysia
Banyak yang bertanya kenapa harus ke Malaysia sih? Di sinipun ada kan RS khusus kanker? Dari cerita Ibu dan keluarganya aku bisa simpulkan 5 alasan terbaik yang membuat mereka berobat ke Malaysia adalah :
MHTC - Malaysia Healthcare Travel Council |
- Biaya, biaya berobat di Penang Malaysia jauh lebih murah di bandingkan harus berangkat ke Jakarta. Dari ongkos saja sudah selisih, belum lagi biaya pendampingan which is kalau di Jakarta untuk mendapatkan tempat tinggal yang nyaman dan murah akan susah. Sementata di sekitar RS Gleneagles sangat banyak pilihan tempat tinggal yang murah dan tanpa macet cukup jalan kaki saja. Saat itu Ibu Yusroh dan keluarga stay di hotel dengan harga 250K per malam dan bisa dihuni oleh 4 orang. Belum lagi pasien tak harus rawat inap saat menjalankan tindakan, sementara saat itu di Indonesia sangat disarankan pasien untuk rawat inap saat melakukan kemoterapi. Setelah dihitung ternyata memang jauh lebih murah bila berobat ke Malaysia.
- Fasilitas Pelayanan, mungkin sampai hari ini masih banyak kekecewaan terhadap pelayanan di banyak rumah sakit kita. Aku sendiri kadang kesel lihat wajah jutek para pelayan di RS hehe meski kita tahu mereka lelah. Selama berobat di RS Gleneagles pelayanan yang super ramah ini sangat membantu pasien dan keluarga. Bahkan ketika dokter sudah bersiap untuk melakukan tindakan operasi namun tahu kami sudah datang, maka yang dilakukan adalah meminta kami bertemu terlebih dahulu karena memang tindakan belum dimulai. Jadi di samping ruang operasi itu ada ruangan dokter jadi kami bisa berkonsultasi terlebih dahulu. Bahkan ketika Ibu melakukan kemoterapi keluarga pasien disiapkan ruang tunggu yang nyaman bersebelahan dengan ruang kemoterapi sehingga keluarga pasien bisa melihat Ibu menjalani kemoterapi. Dan untuk hasil rekam medis sudah dilakukan online jadi keluarga pasien nggak perlu repot ambil hasil apapun karena semua sudah digital dan terconnect langsung ke PC dokter.
- Pelayanan Satu Pintu, ini yang sangat berbeda dirasakan Yuk Meri, dia cukup mendaftar tanpa harus ke sana kemari mengurus administrasi, meskipun hari itu akan berkunjung ke 3 Dokter Spesialis maka cukup sekali daftar, pembayaran baru akan dilakukan bila semua sudah selesai (setelah obat diserahkan) nah biasanya aku memang suka nunggu obat lama padahal udah bayar hehe.
- Wisata, semula Yuk Meri agak ragu kalau bisa berwisata selama mendampingi Ibu eh ternyata para dokter sangat menyarankan membawa Ibu berwisata, mereka meminta pasien tak usah memikirkan sakitnya, perasaan bahagia itu jauh lebih penting karena mendapat motivasi seperti itu akhirnya Ibu merasa bahwa dia akan baik-baik saja, makanya selama menjalani pengobatan Yuk Meri dan Ibu kerap mengunjungi tempat wisata seperti mengunjungi KL tower dan ngemall.
- Fasilitas Antar Jemput Pasien Luar Negeri, jujur sebagai pasien maka pelayanan seperti ini sangat membantu. Jadi setiap pasien dari luar negeri akan disediakan penjemputan dan antar ke Bandara dan ini jelas sangat meringankan. Selama menunggu kendaraan ke Bandara kami pun diminta duduk di lounge which is mau makan apa aja ada, benar-benar pelayanan seperti ini harus dipikirkan deh di setiap RS negara kita.
0 Komentar
Komen ya biar aku tahu kamu mampir