Hi Mom's,
Apakah anak-anak terpenuhi kebutuhan seratnya? Duh! sepertinya sih nggak ya soalnya anakku nggak suka buah dan sayur. Dan ternyata berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Tahun 2018 di Indonesia memang kebutuhan serat pada anak usia 5 tahun keatas masih sangat rendah, hanya terpenuhi sekitar 4.7 gram dari total kebutuhan harian serat yaitu 19 gram per hari, panik gak? Ya paniklah! namun aku bersyukur sih dengan inovasi yang dilakukan oleh Danone Specialized Nutrition sebagai perusahaan yang komit banget terhadap keseimbangan nutrisi anak Danone SN menghadirkan produk seperti susu tinggi serat sebagai solusi untuk parents like me yang udah bingung memaksa anak konsumsi serat.
Baca : Nutrisi Hebat Si Kecil
|
Hubungan Serat dan Alergi Pada Anak |
Hal senada juga disampaikan oleh Bapak Arif Mujahidin selaku Corporate Communication Director Danone Specialized Nutrition Indonesia, bahwa Danoen SN terus melakukan edukasi berkelanjutan dalam upaya menjaga nutrisi anak-anak Indonesia salah satunya dengan mengadakan Bicara Gizi 2022 pada 23 Agustus kemarin bertemakan "Peran Serat Terhadap Kesehatan Saluran Cerna dan Alergi pada Anak" kali ini pakar yang hadir cukup membuka mataku bahwa sebagai seorang Ibu memang effortku untuk memenuhi kebutuhan serat pada anak cukup rendah dan janji deh akan menerapkan kembali kampanye Danone beberapa tahun lalu mengajak anak konsumsi serat pada jam makan.
|
Bapak Arif Mujahidin |
Hadir pada kesempatan ini Ibu dr. Endah Citraresmi, Sp.A(K) selaku Konsultan Alergi dan Imunologi Anak lalu ada juga Psikolog yang memberikan new insight padaku mengatasi anak-anak yang alergi yaitu Ibu Anastasia Satriyo M.Psi.
|
Nara Sumber Bicara Gizi 23 Agustus 2022
|
Jangan Remehkan Asupan Serat Pada Anak
Indonesia masih perlu memperhatikan asupan serat baik pada anak dan orang dewasa, sesuai data Riskesdas menunjukkan bahwa 9 dari 10 anak berusia 1-3 tahun kekurangan serat dan baru memenuhi seperempat dari AKG harian untuk serat, apa yang terjadi ketika asupan serat rendah? Rendahnya asupan serat bisa menjadi terjadinya gangguan kesehatan dan salah satunya adalah angka kejadian alergi pada anak, mengapa?
Hal ini terjadi karena anak yang kurang serat cenderung memiliki masalah pada pencernaan, dan seperti diketahui bahwa golden period dipengaruhi oleh saluran cerna, didalam tubuh yang sehat terdapat usus yang sehat begitu pendapat para ahli. Saluran cerna menyimpan banyak hormon dan stimulan yang mempengaruhi kesehatan dan perilaku anak karenanya sangat penting untuk menjaga kesehatan saluran cerna.
|
dr. Endah Citraresmi |
Pencernaan yang sehat akan membuat nutrisi makanan terserap dengan baik, yang juga akan berdampak pada sistem daya tahan tubuh anak menjadi lebih baik, dapat memberikan perkembangan yang optimal ke otak, bahkan dapat dapat mempengaruhi emosi anak, hal ini disampaikan oleh dr. Endah Citraresmi, Sp.A(K) pada Bicara Gizi yang diselenggarakan Danone Indonesia. Ibu Endah juga menyampaikan sebuah penelitian menunjukkan bahwa pola makan rendah asupan serat adalah salah satu faktor yang dapat meningkatkan risiko terjadinya alergi. Karena itu sebagai orang tua kita harus memperhatikan asupan serat anak dan harus mendorong anak-anak untuk menyukai makanan mengandung serat. Serat bukan hanya dari buah dan sayur bisa dari kacang-kacangan, biji-bijian, hingga makanan yang diperkaya serat seperti susu tinggi serat yang aku berikan pada anak demi memenuhi kebutuhan serat harian.
Beliau juga menjelaskan mengenai jenis alergi makanan ada tiga yaitu diperantarai IgE, tidak diperantarai IgE dan campuran antara keduanya, bila disebabkan oleh IgE maka reaksi alergi akan segera muncul begitu anak mengonsumsi makanan sedangkan tanpa IgE alergi bisa terjadi bahkan lebih dari 2x24 jam. Saluran pencernaan merupakan tempat tinggal triliunan mikrobiota, mikrobiota tersebut ada yang memiliki manfaat kesehatan namun ada pula yang justru mencetuskan berbagai macam gangguan kesehatan. Nah biasanya pada anak alergi memiliki jumlah dan keberagaman mikrobiota saluran cerna yang lebih sedikit dibanding anak sehat. Karena itulah menurut dr. Endah sangat penting mengembalikan keseimbangan komposisi dan fungsi mikrobiota saluran cerna. Cara termudah adalah dengan mengonsumsi serat yang cukup.
Tantangan Perkembangan Anak Dengan Alergi
|
Psikolog Anak Anastasia Satriyo |
Pada Bicara Gizi kali ini aku baru paham ternyata bukan hanya anak yang terdampak secara psikis namun 41% orang tua terdampak secara psikis dikarenakan ada kecemasan terhadap anak yang alergi. Karenanya Ibu Anastasia mengingatkan besarnya tantangan perkembangan pada anak, anak dengan alergi cenderung lebih sensitif, mereka juga kadang mengalami bullying akibat alerginya dan apesnya orang tuapun suka overthinking ketika mendapati anaknya alergi. Sebagai orang tua kita harus bisa mengenali alergi anak, lalu apa yang dapat kita lakukan?
Orang tua harus mengelola emosi, bisa latihan napas sadar atau bagiku beristighfar, kemudian ajak anak menamai emosi yang muncul, apakah marah, kesal, sedih dan bahagia selanjutnya tahapan akhir kita bisa menerima emosi anak sehingga anak akan nyaman dan bisa percaya diri kembali. Selain meperhatikan makanan tentunya kewajiban orang tua adalah meberikan stimulan yang tepat sesuai perkembangan anak sehingga anak bisa tumbuh hebat dan optimal.
Well mom's semoga informasi yang ada ditulisan ini bisa memberikan manfaat bagi pembaca, see you next topic ya parents!
0 Komentar
Komen ya biar aku tahu kamu mampir