World Prematurity Day 2022
Hari Prematur Sedunia diperingati setiap 17 November sejak tahun 2011, gerakan ini berawal dari persatuan orang tua yang anaknya lahir prematur di Eropa pada tahun 2008. Tentu saja peringatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat global terhadap tingginya kasus kelahiran prematur yang menjadi penyebab tingginya angka kematian pada anak baru lahir. Ada 15 juta kasus kelahiran prematur dengan 1 juta kematian anak dibawah usia 5 tahun dan ini bisa dicegah dengan berbagai teknologi informasi yang bisa diakses bebas hari ini.
World Prematurity Day 2022 |
Indonesia juga tak ketinggalan dalam memperingati Hari Prematur Sedunia ini, apalagi sejak menjadi bagian dari Danone Blogger Academy akupun semakin memiliki wawasan tentang kesehatan keluarga. 15 November 2022 kembali Danone Indonesia mengajak kami untuk hadir secara online pada peringatan World Prematurity Day 2022 dalam #BicaraGizi dengan tema “Peran Orang Tua untuk Dukung Anak Prematur Tumbuh Sehat dan Berprestasi”.
Bapak Arif Mujahidin |
Danone SN Indonesia menghadirkan para pakar diantarnya Dokter Spesialis Anak Konsultan Neonatologi Ibu Prof. Dr. dr. Rinawati Rohsiswatmo, SpA(K) dan seorang Psikolog Anak dan Keluarga Ibu Irma Gustiana Andriani, S.Psi., M.Psi. Seperti biasanya pada awal acara Bapak Arif Mujahidin selaku Corporate Communication Director Danone Indonesia memberikan opening speech bahwa acara Bicara Gizi yang rutin dilakukan merupakan komitmen Danone Indonesia dalam membersamai tumbuh kembang anak Indonesia menuju generasi maju. Peranan orang tua sangat dibutuhkan dalam mengintervensi asupan nutrisi yang diberikan pada anak dengan kelahiran prematur. Adalah Hak setiap anak yang dilahirkan untuk mendapatkan tumbuh kembang optimal tak terkecuali anak prematur.
Pentingnya Peranan Orang Tua Dampingi Anak Prematur
Kelahiran normal saja orang tua dituntut untuk memperhatikan kondisi tumbuh kembang anak dalam 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) sejak anak dalam kandungan sampai berusia dua tahun. Apalagi anak dengan kelahiran prematur dengan resiko tinggi pasti membutuhkan ekstra perhatian dari orang tua dan tim support lainnya seperti pasangan, orang tua serta tim medis.
Dengan adanya kesadaran terhadap resiko kelahiran prematur maka sejak dini sudah bisa diintervensi sebenarnya, dari dalam kandungan lewat pemeriksaan USG para Dokter Kandungan sudah punya prediksi kapan anak harus dilahirkan, dan bila ada masalah kesehatan pada kandungan baik Ibu dan janin maka melahirkan anak sebelum HPL bisa menyelamatkan keduanya dan setelah lahir orang tua harus segera mengintervensi kesehatan mulai dari nutrisi dans timulasi yang tepat untuk tumbuh kembangnya kelak.
Intervensi Pada Bayi Prematur Agar Tumbuh Sehat dan Berprestasi
Materi ini disampaikan oleh Dokter Spesialis Anak Konsultan Neonatologi Ibu Prof. Dr. dr. Rinawati Rohsiswatmo, SpA(K), bahwa definisi anak prematur adalah anak yang dilahirkan pada usia kandungan dibawah 37 minggu, selain prematur anak yang lahir dengan BBLR (Berat Bayi Lahir Rendah) juga butuh perhatian lebih dari orang tua. Prematur sendiri dikelompokkan menjadi 3 yaitu kelahiran dibawah usia 37 minggu disebut prematur, kelahiran usia gestasi dibahwa 32 minggu disebut dengan sangat prematur dengan resiko tinggi dan kelahiran dengan usia gestasi dibawah 28 minggu disebut extreme preterm memiliki resiko sangat tinggi. Begitu pula BBLR dengan tingkat resiko semakin tinggi bila bayi dilahirkan dibawah 1000 gram.
Dokter Spesialis Anak Konsultan Neonatologi Ibu Prof. Dr. dr. Rinawati Rohsiswatmo, SpA(K) |
Sementara itu ada 4 luaran yang harus menjadi fokus orang tua yaitu physical health, learning and cognition, mental health, and quality of life. Menurut Prof. Rinawati sejak dini pada anak prematur sudah harus dilakukan pengecekan kesehatan fisik atau skrining, aku sendiri merasa agak kecewa karena ketika anakku lahir dengan usia kandungan 36 minggu dokter tak menyarankan skrining apapun karena melihat fisik anakku yang sehat seperti bayi normal. Dan menurut Prof. Rinawati ini nggak salah tapi pada kenyataannya ada banyak masalah yang timbul dikemudian hari dan setiap konsultasi dengan dokter selalu diawali dengan kelahiran prematur tersebut "mengapa tidak dilakukan skrining?" so aku sarankan semua moms bila mengalami kelahiran prematur mintalah pada dokter untuk melakukan skrining. Dalam sesi tanya jawab Prof. Rinawati menjelaskan ada 6 skrining awal yang bisa dilakukan dan usahakan semua skrinning tidak lebih dari usia anak 2 minggu.
Skrining Bayi Prematur :
- Pemeriksaan nilai APGAR merupakan sistem skoring menilai kesehatan fisik aanak abru lahir dengan melihat respon terhadap resusitasi seperti kerja paru, jantung dan oragan lainnya
- Pemeriksaan fisik umum seperti mengukur berat badan anak, lingkar kepala dan tinggi badan
- Pemeriksaan mata yang dikenal dengan istilah ROP (Retiniphaty of Prematurity) biasa dilakukan pada anak yang lahir dibawah usia 30 minggu mencegah kebutaan dan tes ini sebaiknya dilakukans ebelum bayi berusia 2 minggu.
- Pemeriksaan pendengaran,. sebaiknya dilakukans ebelum anak berusia 1 minggu. Pemeriksaan meliputi Otoacoustic Emission (OAE) dan Brain Evoked Response Audiometry (BERA).
- Pemeriksaan hipotiroid, perlu dilakukan supaya bisa mencegah berbagai ancaman gangguan kesehatan dimasa depan.
- Pemeriksaan Genetik, ini umumnya dilakukan diluar negeri gunanya untuk lebih detail mengetahui penyebab prematur dan bisa mencegah saat kehamilan berikutnya.
Peran Pengasuhan Orang Tua Dalam Optimalkan Tumbuh Kembang Anak Prematur
Psikolog Anak dan Keluarga Ibu Irma Gustiana Andriani, S.Psi., M.Psi |
Ada 6 langkah stimulasi potensi anak prematur yaitu :
- Deteksi dini gangguan kesehatan, bisa melakukan enam skrining diatas
- Meningkatkan imunitas, orang tua harus memenuhi nutria anak, memberikan jam tidur yang cukup dan bila diperlukan asupan vitamin
- Cari tanda awal potensi anak, hal ini memang kita lakukan pada anak normal begitu juga dengan anak prematur baisanya mereka juga menunjukkan kebisaan mereka dan orang tua harus bisa memantau dan menemukannya
- Menumbuhkan Percaya diri, jangan membandingkan anak, limpahkan kasih sayang, apresiasi kemampuan anak sekecil apapun
- Modifikasi kegiatan dan terapi, aku pribadi membawa anak terapi lewat BPJS Kesehatan dan sesekali mengikuti berbagai kegiatan yang ada di platform media sosial pokoknya memang jadi orang tua harus kreatif ya mom's
- Menjaga kualitas emosi orang tua, setuju banget nih karena bagaimanapun untuk mewujudkan anak yang cerdas sangat dibutuhkan orang tua yang bisa bijak dalam berbagai kondisi. Aku selalu nasehati teman-temanku "jangan mau lelah sendirian" manfaatkan orang terdekat yang ada, meski kadang pertolongan mereka tak sempurna tapi percaya deh dikerjakan bersama jauh akan lebih ringan.
13 Komentar
Wuaa, memang lahiran prematur itu nano-nano ya mbak Uli. Tetanggaku juga karena terlalu rajin yoga akhirnya malah prematur. Tapi alhamdulillah anaknya sehat
BalasHapusiya banyak penyebab, terpenting orang tua harus mendampingi tumbuh kembangnya
HapusOrang tua yang anaknya lahir prematur saat ini jangan khawatir. Mereka akan tetap menjadi anak sehat dan beprestasi
BalasHapusbenar banget bisa mengejar ketertinggalan dengan nutris dan stimulasi yang tepat
HapusAnakku yg gede lahir prematur dan sekarang tumbuh dengan baik
BalasHapusalhamdulillah
HapusMba..aku izin share ya. Karena kemarin temanku melahirkan premature. Makasih mba sharingnya bermanfaat
BalasHapussilhakan mbak
HapusAttaya termaksud anak prematur di usia 35 Minggu, tp Alhamdulillah BB 2 kg
BalasHapusmashaallah, sehat2 ya Attaya
HapusMenangani anak prematur tentu saja berbeda dengan penanganan anak biasanya ya Uli
BalasHapusAku baru tau dikau juga mengalami.... Wah Alhamdulillah kedua jagoan ini sehat ya.
Semoga dengan adanya Hari Prematur ini meningkatkan awareness kita pada kelahiran prematur
siap mak
HapusLahir prematur masih bisa diperjuangkan dengan optimalisasi nutrisi dan stimulasi.
BalasHapusJuga pendampinham secara moril dan materil sebagai support system
Komen ya biar aku tahu kamu mampir