Ikhlas, mampu menerima ketetapan Allah dengan selalu berpikiran positif akan mampu menghadirkan rasa syukur. Ada satu masa yang membawa aku menyadari bahwa apa yang ada dalam hidup adalah ketentuan terbaik dari Allah, sebelumnya yah aku sama saja dengan manusia kebanyakan yang senantiasa mengharapkan hidup ini berjalan mulus seperti apa mau ku dan begitu berhadapan dengan hal yang tak diinginkan langsung merasa dirugikan, mengeluh dan lupa akan kebaikan yang pernah ada.
Positive Thinking Aja Dulu! |
Momen yang aku maksud terjadi ketika aku di usia remaja, aku merasa kehidupan keluarga kami tak bahagia. Mamak Papa yang gampang ribut, aku anak nomor dua tapi rasanya anak paling tua karena abangku di pesantren. Aku senang banget bisa berada di luar rumah seharian, les demi les adalah alasanku untuk tak pernah ada di rumah.
Satu ketika ditengah keadaan mumet seorang sahabat which is aku pernah berkhayal bisa bertukar tempat dengannya bergumam kepadaku " aku pernah berpikir supaya aku bertukar tempat dengan mu Li" deg! tak percaya mendengarnya lalu dia menjabarkan betapa dia melihatku penuh kebahagiaan yang tak bisa dia rasakan.
Lain kali adikku yang tak pernah tahu menahu betapa rumitnya hidup keluarga kami berucap "enak ya jadi kakak bebas mau kemana saja" sementara aku selalu iri melihat dia yang tak pernah diberikan beban untuk memahami kondisi keluarga kami.
Momen tersebut membuat aku ternganga, paham ga sih? Aku yang merasa hidup begitu merana ternyata dimata mereka aku so powerful bahkan sampai ingin bertukar tempat denganku. Mereka bisa melihat demikian karena melihatku secara positif, lantas mengapa aku hanya merasakan sisi lainnya? Kejadian itu menyadarkanku bahwa aku baik-baik saja, aku harus mampu melihat sisi yang tertutup bayang-bayang gelapku.
Perlahan aku menghapus (beneran loh aku seperti ambil penghapus lalu menghapusnya) pikiran kelam, pelan-pelan aku sisihkan hal yang tak menyenangkan sampai aku menyadari bahwa hidupku memang indah, hal yang tak mengenakkan tadi hanya sepersekian dari nikmat yang aku rasakan, astaghfirullah begitu mudahnya aku mengabaikan banyak kasih Allah?
Pantas saja kita (muslim) diwajibkan mengimani qadha dan qadar, memercayai bahwa takdir bukan hanya pekara baik saja melainkan musibah atau kejadian yang tak kita harapkan sudah ditentukan Allah 50 ribu tahun sebelum langit dan bumi diciptakanNYA.
“Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.” (QS. Al-Baqarah: 216)"
Ketika membaca Al-quran disaat SMA seingatku, dan aku sudah mampu menghalau negative thinking tanpa sengaja membaca arti surat Al-Baqarah ayat 216 sepertu quote diatas, ayat ini membuat aku semakin yakin bahwa tak ada yang susah hidup di dunia ini selama kita berjalan di jalan yang benar, berusaha dan patuh pada Allah.
Sejak itu aku bisa hidup dengan santuy, pun ketika hal tak sesuai ekspektasi hadir aku langsung bisa menyikapi dengan baik. Bukan sok suci tapi memang mindset ku sudah template "oh ini pasti yang terbaik" dan biasanya setelahnya aku bisa memaknai hikmah dari kejadian atau bahkan segera menemukan solusi atas kekecewaanku.
Pernah teman bertanya "beneran nggak pernah menyesal?", "beneran nggak pernah merasa lelah?" jujurly bingung mau meyakinkan orang lain tapi yang pasti alhamdulillah sejak aku percaya bahwa semua yang aku alama baik buruk adalah hal terbaik maka nggak ada yang harus disedihkan.
Sebagai blogger dituntut punya follower sekian baru dapat job aku biasa saja dan nyatanya ada saja job yang butuh follower kecil. Ketika terkadang telat baca info job akupun yakin memang itu yang terbaik maka ada saja japri yang mengajak kerjasama untuk hal yang sama. Malah pernah sudah deal eh tetiba dijapri bahwa nggak lolos job karena miskom, sedih? Tidak! karena aku yakin itu yang terbaik, mungkin saat itu hanya berusaha berpikir positif namun beberapa saat kemudian berubah menjadi syukur tidak jadi deal karena ada tawaran dari competitor dengan fee yang lebih, mashaallah!
So buat kalian yang masih punya rasa kecewa yuk asah kembali keimanan kita memercayai ketetapan sang pencipta langit dan bumi. Butuh waktu untuk bisa sampai ke titik santuy ini namun begitu kalian sampai maka hidup ini tak ada lain hanya sebuah jalan menuju hari akhir. Nikmati apa yang ada, pikirkan bekal untuk kembali sisa nya biar Allah yang uruskan buat kita.
0 Komentar
Komen ya biar aku tahu kamu mampir