Menjadi seorang entrepreneur adalah impian bagi banyak orang, tetapi menghadapi kendala dalam berjualan adalah tantangan yang seringkali dihadapi.
Punya Jiwa Enterpreneur? |
Aku mungkin salah satu orang yang selalu dicap mampu menjadi seorang entrepreneur, akupun kadang meyakininya hanya saja dalam beberapa perjalanan aku merasa diriku tak cocok menjadi seorang entrepreneur, banyak hal yang membuat aku ragu.
Punya Jiwa Entrepreneur Tapi Tak Bisa Jadi Pengusaha : Mengapa Demikian?
Sebagian besar dari kita mungkin mengenal seseorang yang memiliki jiwa entrepreneur yang kuat, namun mereka tidak pernah benar-benar menjadi seorang pengusaha. Mengapa demikian? Secara teori beberapa alasan yang bisa menjelaskannya :
1. Ketakutan akan Risiko Finansial
Salah satu alasan utama menurutku adalah ketakutan akan risiko finansial. Jujurly ketika aku menjadi seorang agen asuransi which is punya kemampuan memikat customer namun saat itu aku merasa mentok pada dana yang harus aku alokasikan untuk catch up dengan calon nasabah.
Meskipun memiliki ide-ide brilian dan semangat untuk mendapatkan customer ternyata aku taj sanggup menghadapi risiko keuangan yang terkait dengan memulai bisnis asuransi. Aku khawatir tentang kerugian finansial yang mungkin terjadi jika saja calon nasabah yang sudah aku traktir, sudah aku datangi menolak bergabung.
2. Kurangnya Modal Awal
Pernah juga aku mencoba berjualan pakaian, namun kepentok lagi sama urusan finansial, modalku nggak cukup. Tanpa dukungan finansial yang cukup, sulit untuk mengubah ide menjadi kenyataan, alhasil aku mundur lagi menjalani dunia entrepreneur.
3. Tidak Memiliki Jaringan yang Kuat
Jaringan dan hubungan bisnis dapat memainkan peran besar dalam kesuksesan seorang pengusaha. Orang yang memiliki jiwa entrepreneur mungkin tidak memiliki jaringan yang cukup kuat dalam industri atau pasar yang ingin mereka masuki. Dan aku merasakan ini, circle aku memasarkan produk sungguh terbatas, lagi-lagi aku merasa gagal menjadi pebisnis, yang membeli masakanku hanya dia lagi dia lagi, mau seberapa sering coba?
4. Kurangnya Ketersediaan Dukungan
Seriously kalo kalian mau berbisnis carilah dukungan, dukungan ini bukan sekedar ngedoain ya, sebaiknya cari partner entah mau sharing modal, kasih ide atau eksekusi bisnis. The real support pokoknya, selama ini aku baru dukungan doa dan ini kurang sih untuk jalani bisnis.
5. Susah Menentukan Keuntungan
Kendala kelima bagiku adalah bingung menentukan mau ambil untung berapa? Menentukan harga jual termasuk susah bagiku, meski aku bisa menentukannya namun entah mengapa setiap aku menjual menu masakanku ada perasaan nggak enak, ujungnya aku hanya menjual sesuai modal sementara jasa memasak tak lagi aku hitung.
Alhasil kelima kendala yang aku sebut di atas membuat aku menilai kalo aku memang tak bisa jadi pebisnis namun berharap suatu saat nanti aku bisa menghilangkan kendala ini karena sejatinya beberapa kali membuat ide aku seolah berhasil namun susah bertahan.
Beberapa hal yang pernah aku lakukan adalah menyewakan komik, menjual hasil masakanku namun semuanya belum pernah berujung menjadi sebuah usaha yang serius.
Walaupun memiliki jiwa entrepreneur, seseorang mungkin belum menemukan ide bisnis yang benar-benar memicu minat dan gairah. Tanpa ide yang kuat, motivasi untuk memulai bisnis mungkin rendah.
Mempunyai jiwa entrepreneur adalah langkah awal yang penting, tetapi ada banyak faktor lain yang memengaruhi apakah seseorang akan menjadi seorang pengusaha yang sukses. Pengaruh risiko finansial, modal awal, keterampilan manajerial, dukungan sosial, dan banyak faktor lainnya dapat memainkan peran dalam mengapa seseorang dengan jiwa entrepreneur mungkin tidak menjalankan bisnis sendiri.
1 Komentar
aku juga berpikir seperti ini mbak, pertama soal modal, memang ada beberapa usaha yang hanya perlu modal minim, tapi ada keraguan muncul, bisa apa enggaknya
BalasHapusterus muncul lagi pemikiran, nanti kalau ga ada yang beli gimana, gitu aja dan akhirnya ga jalan jalan
Komen ya biar aku tahu kamu mampir