Triana Rahmawati : Mencetak Generasi Muda Peduli ODMK
ODMK : Orang Dengan Masalah Kejiwaan, mungkin terdengar baru di telinga pembaca namun masalah kesehatan jiwa makin hari makin tinggi bahkan aku saat ini juga termasuk pendamping ODMK, belum lagi di circle pertemanan ada beberapa orang yang aku kenal juga mengalaminya.
Triana Rahmawati Pemenang SIA 2017 |
Karena itu Ketika hendak mengikuti lomba pewarta Astra aku langsung mencari sosok yang peduli dengan isu mental health dan dia adalah Triana Rahmawati penerima penghargaan SATU Indonesia Awards (SIA) khususnya bidang Kesehatan, salah satu sosok inspiratif yang mendapatkan penghargaan dari program SATU Indonesia Awards, seorang wanita luar biasa asal Surakarta, Jawa Tengah. Triana Rahmawati bukanlah seorang tokoh terkenal yang biasa kita saksikan di media massa setiap hari. Namun, dedikasinya dan perjuangannya dalam membantu mereka yang memerlukan dukungan kesehatan mental telah menjadikannya sosok yang patut diacungi jempol dikalangan anak muda khususnya.
Triana memulai aksinya jauh sebelum isu Kesehatan jiwa marak seperti hari ini, bermula dari pemikiran sederhana bahwa Masyarakat adalah sumber energi yang bisa dimanfaatkan untuk kebaikan. Tahun 2012 jumlah psikolog dan khususnya dokter kejiwaan jumlahnya terbatas sementara itu jumlah Masyarakat yang ada tak terbatas dan ini bisa dijadikan sumber energi untuk berbuat kebaikan membantu mereka yang membutuhkan beragam informasi Kesehatan jiwa dan mematahkan stigma yang ada bagi penderita Kesehatan jiwa.
Tentu saja apa yang dilakukan oleh Triana bukan semata untuk meraih penghargaan berujung rupiah dan pengakuan. Triana Rahmawati, seorang peraih apresiasi kategori individu bidang kesehatan dari Semangat Astra Terpadu Untuk (SATU) Indonesia Awards (SIA) yang diselenggarakan oleh PT Astra International Tbk, adalah bukti nyata bahwa pengalaman dan semangat yang dibawanya jauh lebih berharga daripada nilai apresiasi yang diterimanya.
Tria (begitu sapaan akrabnya) sudah terlibat dalam pendampingan ODMK sejak tahun 2012 saat Tria masih kuliah. Namanya dalam menjalani apapun tentu muncul rasa jenuh dan ketika rasa jenuh itu menghampiri Tria, dan momen ini merupakan fun fact bagi Tria. Masyarakat di sekitarnya justru yang mendaftarkan Tria mengikuti Program Semangat Astra Terpadu Untuk (SATU) Indonesia Award. Program Semangat Astra Terpadu Untuk (SATU) Indonesia Awards selaras dengan apa yang dilakukan Tria, merupakan penghargaan terhadap individu serta organisasi yang telah memberikan kontribusi luar biasa dalam berbagai bidang termasuk bidang kesehatan yang ditekuni Tria sejak dia masih kuliah.
Akhirnya pada tahun 2017 Tria meraih apresiasi SIA, dan saat menerima penghargaan Semangat Astra Terpadu Untuk (SATU) Indonesia Awards hal ini mampu memberikan dorongan yang luar biasa bagi Tria, bahkan uang sejumlah 60 juta yang diraihnya membuat Tria dan kawan-kawan semakin bersemangat untuk membiayai berbagai kegiatan sosial, terutama yang berkaitan dengan Orang Dengan Masalah Kejiwaan (ODMK). Lewat SATU Indonesia Awards Tria seolah menemukan semangat kembali untuk terus mendampingi ODMK.
Sejak meraih penghargaan SATU Indonesia Awards gadis yang berusia 25 tahun kala itu bertekad untuk terus menjadi teman dan pendukung ODMK. Setelah menerima apresiasi dari SATU Indonesia Awards, ia mendirikan Beasiswa Volunteer Scholarship bagi anak muda yang tertarik dengan kerja sosial dan relawan. Selain itu, bersama Griya Schizofren, ia mendirikan bisnis produk seni yang dihasilkan dari terapi menggambar mingguan oleh ODMK untuk membantu mereka mencapai kemandirian ekonomi.
Tria dan timnya berharap dengan adanya Griya Sc(social)hi(humanity)zo(zone)fren(friend) akan mampu membangun kesadaran Masyarakat akan keberadaan ODMK, mampu mengedukasi orang lain untuk bisa peduli ODMK dan mampu mencegah orang mengalami masalah kejiawaan.
Kerennya lagi Tria adalah anak muda yang memiliki harapan punya kemampuan untuk meregenerasi lebih banyak anak muda yang mampu menyebarkan kebaikan. Setiap enam bulan, ia melibatkan 20 relawan dan memberikan beasiswa kepada tiga mahasiswa hingga mereka lulus kuliah. Menurut Tria stigma itu muncul karena tidak adanya interaksi sosial dengan keberadaan Griya Schizofren maka bisa mengembalikan hak Masyarakat seperti melakukan interaksi sosial dan diantara pasien yang memiliki Pendidikan setelah sehat bisa menjadi konsultan sedangkan mereka non Pendidikan akan dibantu untuk mandiri dengan diberikan pelatihan seperti design grafis.
Salah satu dampak positif dari pengakuan yang ia terima sebagai penerima SIA adalah bertambahnya permintaan bantuan dari masyarakat untuk penanganan anggota keluarga mereka yang termasuk dalam kategori ODMK. Ini memotivasi Tria untuk terus berbuat lebih banyak lagi. Pesan Tria kepada generasi muda adalah agar mereka menggunakan potensi kebaikan mereka untuk membantu orang lain sejak dini.
" Potensi untuk berbuat baik ada dalam diri kita semua. Jadikanlah kebaikan sebagai bagian dari diri kita sejak usia muda, setidaknya dengan menunjukkan empati kepada orang-orang yang sedang mengalami musibah dan memerlukan bantuan kita" (Triana Rahmawati)
Komunitas Griya Schizofren
Triana Rahmawati adalah pendiri Griya Schizofren, sebuah lembaga yang berfokus pada mendampingi orang dengan masalah kejiwaan, khususnya mereka yang mengalami gangguan skizofrenia. Griya Schizofren bukanlah rumah sakit jiwa biasa, tetapi sebuah tempat di mana individu dengan masalah kejiwaan dapat mendapatkan perawatan dan dukungan holistik yang mereka butuhkan.
Griya Schizofren, yang didirikan oleh Tria, adalah komunitas anak muda yang peduli dengan masalah kesehatan mental. Mereka tidak hanya memberikan perhatian kepada individu dengan skizofrenia, tetapi juga masalah kesehatan mental secara umum, dengan pendekatan sosial yang melibatkan aktivitas seperti berbicara, menggambar, bernyanyi, dan mendongeng, yang dilakukan bersama dengan Komunitas Dongeng Doing Project.
Melalui komunitas Griya Schizofren, Triana Rahmawati berharap semakin banyak informasi tentang ODMK tersebar, sehingga masyarakat menjadi lebih terbuka terhadap mereka dan membuka peluang pekerjaan yang dapat menjadi "social support" yang baik bagi kemajuan kesehatan para ODMK.
Kondisi Kesehatan Mental Saat Ini
Kesehatan mental adalah aspek penting dari kesejahteraan individu dan masyarakat secara keseluruhan. Meskipun sudah ada peningkatan kesadaran tentang kesehatan mental, stigma dan ketidakpahaman tentang masalah kejiwaan masih merupakan masalah yang serius di Indonesia dan di banyak negara lainnya. Dalam beberapa tahun terakhir, isu kesehatan mental telah mendapatkan perhatian lebih banyak, terutama karena pandemi COVID-19 yang telah memengaruhi banyak aspek kehidupan kita.
Pandemi telah membawa dampak signifikan pada kesehatan mental banyak individu. Isolasi sosial, kekhawatiran akan kesehatan fisik, dan perubahan gaya hidup secara tiba-tiba adalah beberapa faktor yang dapat memperburuk masalah kesehatan mental. Munculnya berita-berita yang tidak pasti dan banyaknya ketidakpastian juga telah meningkatkan tingkat kecemasan dan depresi di kalangan masyarakat.
Dalam situasi seperti ini, pentingnya dukungan bagi mereka yang memiliki masalah kejiwaan tidak bisa diabaikan. Ini adalah saat-saat genting di mana organisasi dan individu seperti Triana Rahmawati dan Griya Schizofren memainkan peran yang sangat penting dalam memberikan bantuan dan harapan bagi mereka yang berjuang dengan masalah kesehatan mental.
Peran Griya Schizofren dalam Membantu Masyarakat yang Memiliki Masalah Kejiwaan
Griya Schizofren, yang didirikan oleh Triana Rahmawati, telah menjadi sebuah mercusuar harapan bagi banyak individu dengan masalah kejiwaan, terutama mereka yang mengalami gangguan skizofrenia. Mereka menawarkan berbagai layanan yang luas, yang mencakup aspek medis, psikologis, dan sosial. Beberapa aspek penting dari peran Griya Schizofren dalam membantu masyarakat yang memiliki masalah kejiwaan adalah sebagai berikut :
1. Konseling dan Terapi : Griya Schizofren menyediakan konseling dan terapi yang terarah untuk membantu individu dalam mengatasi tantangan psikologis mereka. Ini membantu mereka untuk memahami kondisi mereka dan mengembangkan strategi untuk menghadapinya.
2. Pelatihan Keterampilan : Mereka juga memberikan pelatihan keterampilan kepada individu dengan masalah kejiwaan, yang membantu mereka untuk meningkatkan kemampuan mereka dalam kehidupan sehari-hari, seperti kemampuan berkomunikasi, keterampilan sosial, dan kemampuan mengatur emosi.
3. Reintegrasi Sosial : Salah satu fokus penting Griya Schizofren adalah membantu individu untuk kembali berintegrasi dalam masyarakat. Mereka bekerja dengan individu dan keluarga mereka untuk memastikan bahwa mereka dapat hidup mandiri dan produktif.
4. Advokasi : Selain membantu individu secara langsung, Griya Schizofren juga berperan sebagai advokat untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang masalah kesehatan mental dan menghapus stigma yang melekat padanya.
Tantangan yang Dihadapi Sebuah Komunitas
Bagi Tria tantangannya adalah bagaiman supaya tetap konsisten meski di masa sulit, menjaga motivasi untuk tetap on the track karena ada tanggung jawab untuk menjaga kepercayaan yang sudah diberikan banyak pihak, isu Kesehatan jiwa makin hari makin banyak dan Tria berharap senantiasa dimampukan untuk bisa menciptakan ruang yang nyaman bagi banyak orang. Sementara itu sebuah komunitas umumnya punya persoalan klasik seperti :
1. Pendanaan Terbatas : Salah satu tantangan utama yang dihadapi oleh organisasi semacam Griya Schizofren adalah pendanaan yang terbatas. Dalam banyak kasus, mereka bergantung pada sumbangan dan dukungan sukarela.
2. Stigma yang Bertahan : Meskipun telah ada peningkatan kesadaran, stigma seputar masalah kejiwaan masih bertahan kuat di masyarakat. Mengatasi stigma ini adalah pekerjaan yang berkelanjutan.
3. Keterbatasan Sumber Daya : Mungkin ada keterbatasan dalam jumlah profesional kesehatan mental yang tersedia untuk bekerja dengan individu dengan masalah kejiwaan. Hal ini dapat membatasi kapasitas organisasi seperti Griya Schizofren.
Dalam semua tantangan ini, Griya Schizofren tetap teguh dalam misinya untuk membantu mereka yang memerlukan dukungan. Mereka adalah teladan dalam memberikan arti pada visi program SATU Indonesia Awards, yaitu mendorong perubahan positif dalam masyarakat melalui tindakan nyata.
"Kesehatan mental adalah hak yang harus diakui dan dihormati oleh semua. Mari bersatu untuk menghapuskan stigma, memberikan dukungan, dan menjadi pilar harapan bagi mereka yang menghadapi krisis batin. Dalam kolaborasi kita, kita dapat membangun masyarakat yang lebih empati dan penuh pengertian" (Triana Rahmawati)
Kisah Triana Rahmawati dan Griya Schizofren adalah bukti bahwa satu individu dengan tekad yang kuat dapat menginspirasi perubahan besar dalam masyarakat. Melalui dedikasi, kesabaran, dan cinta kepada sesama, mereka telah membantu banyak orang untuk mengatasi tantangan kesehatan mental mereka dan kembali ke jalur yang lebih baik dalam hidup. Semangat mereka adalah pelajaran berharga bagi kita semua, bahwa kita dapat membuat perbedaan, bahkan dalam bidang yang penuh dengan tantangan seperti kesehatan mental.
0 Komentar
Komen ya biar aku tahu kamu mampir